Jepara – Usaha ternak yang saat ini masih prospektif untuk dikembangkan di pedesaan adalah ternak itik. Selain mudah pemeliharaannya juga modal yang dibutuhkan tidaklah besar dibandingkan hewan ternak yang lainnya. Sehingga usaha ternak itik pertelur ini masih diminati dimana-mana.

Salah satu peternak Itik yang sudah lama menekuni usahanya adalah Ahmad Subhan warga Dukuh Ndoro Payung kecamatan Pecangaan ,.Di Bantaran sungai SWD 1 ia memelihara sekitar 400 ekor Itik  yang setiap hari ia rawat . Dari usaha ternak itik inilah ia mendapatkan penghasilan tambahan selain bekerja sebagai Perangkat Desa.

Ia mengawali usaha ternak itik ini kurang lebih 10 tahun yang lalu dengan modal awal Itrik sebanyak 50 ekor dengan harga Rp 20 ribu setiap ekornya. Dari itik sejumlah 50 inilah terus berkembang seiring dengan perkembangan waktu . Kini ia merawat 400 Itik yang setiap hari bertelur kurang lebih separuhnya.

“ Kalau normalnya untuk itik bertelur itu sekitar 60 persen dari semua itik yang dipelihara. Namun karena cuaca yang tidak menentu kini sekitar 50 persen yang bertelur. Dari semua itik disini bisa ambil telor setiap harinya sekitar 200 butir “, kata Ahmad Subhan Kamis 22 Juni 2023.

Ahmad Subhan mengatakan , memelihara itik tidak sulit yang penting teliti dan telaten utamanya ketika memberi makan. Makanan itik ada yang konsentrat dari toko ada yang makanan racikan sendiri. Selama ini ia menggunakan pakan racikan sendiri . Dulu pernah memakai pakan konsentrat namun tidak cocok.

Selain harganya mahal pakan konsentrat tidak cocok untuk itik yang dipeliharanya. Akhirnya ia memutuskan untuk memberi pakan racikan yang dibuat sendiri dengan mesin giling. Bahan utama pakan itik adalah bekatul , nasi aking dan ikan , Ketiga bahan pokok itu digiling dengan menggunakan mesin .

“ Nah setelah bercampur seperti ini baru dimasukkan ember ember kecil di taruh dibeberapa tempat . Pemberian pakan sehari minimal dua kali pagi dan sore hari. Pakan itu harus habis jika masih ada sisa harus diambil . Jika dimakan itik lagi itik bisa sakit “dengkelen” atau sudah berjalan “, Imbuh Subhan.

Ahmad Subhan Perangkat Desa yang beternak itik

Soal kandang Itik harusnya ada bagian yang beratap melindungi itik dari panas dan hujan . Selain itu ada bagian halaman untuk pemberian pakan diluar . Sebaiknya kandang itik di tepi sungai yang airnya tawar. Sehingga diwaktu waktu tertentu itik bisa bebas berkeliaran ke sungai untuk mandi .

Terkait membuka usaha baru untuk ternak itik ini modal yang dibutuhkan minimal Rp 50 Jutaan . Uang tersebut dipergunakan untuk pembebelian bakalan Itik yang siap bertelor yang saat ini harganya Rp 90 ribuan . Sehingga untuk Itiknya butuh modal sekitar Rp 27 Juta , selain itu juga untuk membuat kandang . Kandang yang bagus semi permanen untuk tiang dan atasnya menggunakan cor dan beton .

Setelah bagian tiang dan juga bagian atas jadi untuk atapnya bisa menggunakan genting , esbes atau baja ringan tergantung kondisi . Sedangkan dindingnya bisa menggunakan bambu atau bahan baja ringan . Untuk memelihara Itik sebanyak 300 ekor butuh luasan kandang sekitar 60 meter persegi dan halaman juga sama 60 meter persegi.

Memelihara bebek sejumlah 300 ekor untuk pakannya menghabiskan biaya sekitar Rp 150  ribu seharinya. Sedangkan perolehan telor minimal 50 % yaitu sebanyak 150 butir dengan harga rata rata Rp 2 ribu rupiah. Sehingga perolhan telor bila dijual seharinya mendapatkan Rp 300 ribu. Bila dikurangi dengan pengeluaran pakan maka masih ada sisa penghasilan perharinya Rp 150 ribu rupiah.

Adapun penyakit Itik selama ia memelihara yang terbanyak dikarenakan pakan yang kurang bersih terutama ikan harus segar dan tidak mengandung racun. Ikan salah satu pakan yang penting agar telor itik terus lancar. Ikan untuk pakan Itik ini biasanya ikan rucah . Itik ada masanya berhenti bertelor dan harus digantikan yang baru . Itik afkir bisanya laku dijual untuk dijual matang satu ekornya laku Rp 50 ribuan. (Muin).