Bulan Apit atau Dzul Qo’dah adalah bulan menggelar acara sedekah bumi atau sedekah rukun di hamper semua desa khususnya di Jawa Tengah. Bahkan dipesisir Utara Jawa bagian Tengah yang meliputi kabupaten Demak ,Jepara,Kudus tradisi ini masih dilestarikan hingga sekarang,
Sehingga jika tiba bulan Apit ini desa-desa menggelar acara sedekah bumi dengan beragam acara. Dulu acaranya sangat sederhana yaitu selametan seluruh warga desa kemudian menggelar kesenian jawa mulai dari tayub, wayang kulit , kethoprak dan kesenian tradisional lainnya.Namun saat ini acara menjadi beragam karena perkembangan jaman.
Sekarang gelaran sedekah bumi lebih beragam namun tidak meninggalkan dua kegiatan pokok yaitu selametan dan menggelar kesenian tradisional. Selain acara tersebut kemudian dipadukan acara tambahan seperti karnaval , pentas kesenian modern mulai dari dhangdhut, campur sari ,qosidah dan juga drama modern. Bahkan kini ada juga gelaran pengajian dan sholawatan.
Intinya penyelenggaraan sedekah bumi adalah ungkapan rasa syukur dan permohonan do’a kepada Allah SWT agar semua warga diberikan keselamatan,ketentraman dan rejeki yang berlimpah. Itu sebenarnya inti dari penyelenggaraan sedekah bumi adapun gelaran kesenian tradisional sebagai rangkaian untuk melestarikan adat tradisi jawa. Dengan kegiatan sedekah bumi ini kesenian tradisional akan tetap lestari sampai kapanpun.
Oleh karena itu penyelenggaraan sedekah bumi ini selalu ditunggu tunggu seluruh warga desa karena penyelenggaraan acara ini setahun sekali.Oleh karena itu dalam APBDes ada salah satu poin yaitu penyelenggaraan kegiata sedekah bumi ini dengan beragam istilah. Ada yang menuliskan Pelestarian tradisi , selametan desa dan juga sedekah bumi.
Adapun pembiayaan sedekah bumi ini diambilkan dari pemasukan desa dari Penghasilan Asli Desa . Sehingga semakin besar PAD desa akan lebih leluasa menyelenggarakan kegiatan Sedekah Bumi ini . Sehingga ada beragam acara yang digelar untuk memeriahkan acara sedekah bumi ini. Namun bagi desa yang PADnya kecil bisa menyelenggarakan kegiatan Sedekah bumi ini dengan Swadaya murni dari masyarakat atau warga desa.
Terkait kapan dimulainya tradisi sedekah bumi ini belum ada data yang akurat . Namun ada sumber yang mengatakan tradisi sedekah bumi ini sudah ada sejak Walisongo dahulu. Sedekah bumi ini menjjadin salah satu kegiatan da’wah penyebaran agama Islam . Tradisi sedekah bumi ini adalah perpaduan tradisi agama sebelumnya terutama Hindu dan Islam .
Meskipun sudah ratusan tahun yang lalu namun tradisi ini terus dilestarikan hingga sekarang. Selain melaksanakan kegaiatan pokok yaitu berdo’a dan makan bersama sambal melihat kesenian tradisional . Acara ini ditambah lagi kegiatan kegiatan lain yang positif yang dimanfaatkan untuk memberdayakan warga desa.
Adanya kegiatan ini juga sebagai ajang untuk menggerakkan ekonomi warga . Dengan berkumpulnya orang banyak akan membuka UMKM misalnya dengan membuka warung warung penjualan makanan , penjualan mainan , dan juga persewaan alat permainan.
Fatkul Muin
Pemred www.kabarseputarmuria.cm