Su’udi petambak Garam dari desa Kedungkarang Demak Beli 2 mobil baru dari jual garam

Demak – Harga garam yang tinggi merupakan rezeki yang tak disangka datangnya oleh petambak garam Di Demak. Dari penjualan garam yang tak seberapa petambak garam ini bisa membeli mobil Honda BRV secara cash. Garam tersebut timbunan lima tahun yang lalu dan baru tahun 2023 ini dijual seharga Rp 300 ribu perkwintalnya.

Petambak garam yang beruntung adalah Su’udi warga desa Kedungkarang kecamatan Wedung yang juga KETUA RW 003. Di sebelah rumahnya kini ada 2 mobil selain Honda BRV juga ada mobil pick up yang dibelinya bersamaan . Untuk mobil pick up khusus digunakan untuk belanja kebutuhan toko di rumahnya.Sedangkan Honda BRV digunakan untuk jalan jalan bersama keluarga.

” Ya puluhan tahun menggarap garam baru kali ini mendapatkan harga garam yang bagus .Selain itu sejak dulu memang ada keinginan untuk punya mobil entah kapan .Alhamdulillah tahun 2023 ini kesampaian dari jual garam simpanan sejak tahun 2018″, selain itu juga untuk bayar Biaya Haji juga , kata Su’udi pada kabarseputarmuria Kamis 16 /3/2023.

Suudi mengatakan garam yang ia jual tahun 2023 ini simpanan sejak tahun 2018 ketika harga garam sekitar Rp 30 ribu . Selanjutnya simpanan garamnya ditambah lagi hasil tahun 2019 karena akhir panen harga perkwintal hanya Rp 15 ribu.

Jumlah garam yang tersimpan itu sejumlah kurang lebih 150 ton dengan perkiraan harga Rp 40 juta rupiah. Setelah gudangnya terisi garam selama 3 tahun ia tidak membuat garam namun ia gunakan lahannya untuk budidaya udang vanamie.

” Karena di gudang masih ada garam selama 3 tahun lahan saya buat untuk pelihara udang vanamie . Hasilnya pun lumayan bagus sehingga lahan terus saya buat pelihara udang. Tahu tahu harga garam melejit naik berlipat lipat ya itu semua sudah rejeki dari yang diatas jadi ya kita syukuri saja “,tambah Su’udi.

Su’udi menambahkan awalnya garam digudangnya sudah ditawar Rp 150 ribu perkwintal dan sudah ia berikan .Namun sampai waktunya diambil yang menawar tidak datang memberi kabar. Setelah itu harga garam terus naik ada pembeli yang mau membeli iapun minta Rp 300 ribu dan akhirnya deal. Setelah seluruh garam diambil dari 150 ton tersisa sekitar 140 ton sehingga ia mendapatkan uang sejumlah Rp 400 juta.

” Melihat harga garam yang bagus ini tahun ini saya buat garam lagi .Ini mulai persiapan dan tahun ini kelihatannya kemaraunya agak panjang.Melihat dari tahun 2022 kemarin musim penghujannya cukup panjang.”,kata Su’udi. (Muin)