Demak – Bagi Bang Khoirul warga desa Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak berwira usaha adalah pekerjaan yang menyenangkan daripada kerja dengan orang lain lebih baik kerja sendiri. Oleh karenanya seusai ngaji di pondok selama 9 tahun iapun memulai usaha berjualan es di pinggir jalan . Usaha yang didasari dengan kesungguhan inipun berjalan hampir 6 tahun.

“ Ketika saya buka usaha ini momennya pas karena buka di bulan Ramadhan yang memang minuman es di cari untuk buka puasa. Selama satu bulan penuh es yang kiami jual cukup laris dan selalu habis “, kenang bang khoirul yang tamatan MA Tedunan dan nyantri di pondok pesantren Kudus.

Usai hari raya usaha jualan Es itupun dilanjutkan sampai saat ini. Berjualan es menurut bang khoirul banyak suka dari pada dukanya. Dukanya paling ketika mau buka turun hujan turun sehingga tak banyak membeli dagangannya.

Sedangkan sukanya banyak sekali diantarnya setiap hari dapat penghasilan yang lumayan. Bisa untuk menghidupi anak dan istrinya tercinta. Selain itu banyak teman atau pelanggan  dan juga bisa meberikan ilmu kepada orang lain.

“ Ada juga pembeli yang tanya Tanya tentang cara membuat es seperti ini . Sayapun tidak pelit ilmu sehingga sayapun meberikan pengalaman saya berjualan es seperti ini “, kata bang khorul pada kabarseputarmuria belum lama ini.

Berjualan es seperti dirinya resep yang pertama kali harus percaya diri kalau usaha ini bisa jalan dan menghasilkan uang. Adapun modal untuk membuka usaha julan es ini tidak begitu banyak. Untuk Termos besar tiga seperti yang ia jual modal yang dibutuhkan sekitar Rp 800 ribu rupiah.

“ Yang besar untuk membeli termos , modal yang lain ya untuk beli bahan bahan seperti susu ,gula , buah , cincau . Untuk bahannya saja paling banter habis Rp 200 ribu untuk tiga termos seperti ini “, aku bang Khoirul.

Tiga termos itu isinya satu es cincau , es buah melon dan es buah mangga. Untuk es cincau biasanya paling disuka pelanggan . Sedangkan untuk esw buahnya gentian , bisa mangga , melon dan buah campur. Harga jualnya Rp 2.500 dengan wadah dari plastic kantong. Dulu awal jualan harganya Rp 2.000 setiap kantongnya.

Kalau  habis semuanya perolehan kotornya sekitar Rp Rp 250 – Rp 300 ribu . Sehingga dari segi keuntungannya bisa mencapai 100 persen . Namun jika suasana sepi atau banyak turun hujan penghasilan berkurang hingga separuhnya.

“ Ya kalau hujan terus kita prei jualan es , kita cari kesibukan yang penting ada penghasilan dengan kerja serabutan seadanya . Misalnya bantu bantu bangunan , angkut barang dan yang lainnya “,aku bang Khoirul.

Setelah menjalani pekerjaan sebagai penjual es bang Khoirul mengaku belum ada pandangan pekerjaan lain . baginya jualan es cukup menyenangkan dan  menguntungkan. Namun ke depannya ia berencana melebarkan usahanya dengan membuka cabang di tempat lain agar penghasilannya bertambah .

Nah bagi pembaca dan pemirsa kabarseputarmuria di seputaran Kedungkarang bisa merasakan dan ngobrol ngobrol santai dengan bang Khoirul. Adapun lokasi mangkalnya di depan garasi sebelah Barat Balai Desa Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak. (Muin)