Mas Abdul Muid penjual Gulali di sekolahan modal dikit hasil sudah pasti
Jepara – Sekolah merupakan salah satu tempat mencari nafkah harian tidak hanya guru saja yang dapat penghasilan. Penjual di area sekolah juga ketiban rejeki dari hadirnya anak anak. Banyak usaha yang bisa mendatangkan rejeki diantarnya adalah penjual gulali. Yaitu makanan jadul yang terbuat dari gula yang bentuk pabrikan disebut permen.
Bahan utamanya adalah gula pasir dicampur pewarna dan juga tepung terigu ditambah vanili agar harum baunya.
Cara membuatnya juga mudah gula dicampur dengan air dibuat adonan khusus dan diberi warna. Adapun campuran airnya satu kilo gula dicampur air satu gelas lalu dipanaskan.Agar menarik diberi pewarna makanan. Untuk tepungnya disangrai dicampur dengan vanili untuk memberi bau harum.
“ Untuk membuat adonan ini perlu ketelitian dan juga ketlatenan . Adonan tidak boleh cair dan tidak boleh keras dan harus pas. Sedangkan tepung ini fungsinya untuk pembentukan gulali jadi aneka bentuk agar menarik anak-anak “, kata Abdul Muid warga desa Kedungmalangyang berjualan gulali di depan SD Kedungkarang pada kabarseputarmuria Rabu 15/03/2023.
Abdul Muid yang asli Bonang Demak mengatakan , sebelum berjualan gulali keliling ia belajar khusus dengan ahlinya dari desa Kenduren Demak. Pada waktu itu ia keluar biaya sekitar Rp 400 ribu lima tahun yang lalu. Ia belajar mulai dari membuat adonan juga aneka bentuk mulai huruf ,Binatang, dan bentuk kekinian lainnya.
“ Kalau sekarang ya sekitar rp 2 juta biaya untuk belajar membuka usaha jualan gulali ini . Dengan adanya guru ini kita diajarkan semuanya mulai mencampur gula dengan air ,pewarnaan agar menarik sampai dengan membuat aneka bentuk yang menarik untuk dijual “, tambah Abdul Muid.
Usaha berjualan gulali ini modalnya tidak banyak sehari paling banyak Rp 50 ribu . Namun jika kebetulan sedang ramai uang yang didapatkan bisa Rp 150 ribu – Rp 200 ribu kotor . Dari penghasilan kotor itu ia bisa mendapatkan untung bersih Rp 100-150 ribu. Jika tidak habis bahan yang telah jadi bisa diolah lagi menjadi bahan baku lagi.
“ Memang modal sedikit namun harus punya kehalian khusus untuk membuat gulali aneka bentuk ini. Sehingga tidak banyak yang berjualan di sekitar sini. Untuk yang mau latihan berusahaerjualan gulali bisa belajar dengan saya untuk biayanya bisa kita musyawarahkan kita ajari sampai bisa “, kata Abdul Muid yang rumahnya gang Barat Makam Maulana Kedungmalang.
Adapun harga gulali yang dijual mulai Rp 1.000 dengan bentuk yang sederhana. Untuk bantuk bentuk yang agak rumit harganya lebih dari Rp 1.000. Ia setiap hari dapat pesanan dari beberapa pedagang yang mengkal di dekat SD. Jika dijual kembali ia memberi harga Rp 800 untuk gulali yang dijual harga Rp 1.000. Selain itu ia juga menerima pesanan untuk acara ulang tahun atau acara lainnya.
“ Ini membuatkan penjual di TK desa Kedungmutih dekat balai desa setiap hari suruh buatkan paling sedikit 20 biji dari saya Rp 800 dijual kembali di TK Rp 1.000. Kalau pesan 100 biji misalnya dia sudah dapat untung Rp 20 ribu “, kata Abdul Muid sambal memberikan Nomor HPnya 085640303565 bagi yang mau pesan atau belajar membuat gulali. (Muin)