Demak – Setelah hampir sebulan beristirahat karena musim baratan atau ombak. Kini nelayan sudah bisa melaut kembali karena ombak telah reda. Hampir semua nelayan berangkat ke laut sehingga tambatan perahu kosong tinggal beberapa perahu saja.Selain itu jika pagi hari suasana sungai ramai dengan suara mesin perahu saling bersahutan.
Pemandangan di sungai SWD II di desa Kedungmutih tampak ratusan perahu berlomba menuju ke laut untuk menangkap ikan. Perahu bergerak saling susul menyusul menuju ke laut mulai perahu kecil , sedang dan besar. Dengan awak berjumlah satu orang , dua orang dan juga ada yang tiga orang.
Timbul (bukan nama sebenarnya) nelayan warga desa Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak pada kabarseputarmuria Rabu 8/2/2023 mengatakan Ia melaut baru sekitar 5 hari setelah lebih sebulan beristirahat karena cuaca buruk.
Selama lima hari melaut hasil yang didapatkan lumayan banyak. Selain cumi cumi ,udang juga ikan rucah di dapatkan dengan jumlah yang cukup banyak. Pendapatan harian setelah lama tidak miyang satu harinya bisa mencapai Rp 1,5 juta – 2 juta bersih.Adapun operasional untuk melaut seharinya bisa mencapai Rp 1 jutaan.
” Untuk bahan bakarnya saja sekitar Rp 800 ribu dan butuh solar sampai 150 liter. Namun sayangnya setelah aturan baru ini nelayan hanya boleh membeli solar sekitar 80 liter saja. Jadi ya masih enakan dulu kita beli solar tidak du batasi “, kata timbul
Oleh karena itu Timbul meminta kepada pemerintah agar aturan pembelian solar tidak dibatasi seperti saat ini. Apalagi saat ini masa melaut cuacanya bagus sehingga nelayan butuh solar yang banyak .Namun saat ini jatah solar hanya sedikit sehingga melaut tidak bisa leluasa dan hasil perolehan tidak begitu banyak.
” Saya sebagai nelayan meminta kepada pemerintah agar ketika nelayan butuh solar harus selalu ada dan tidak ada penjatahan seperti dulu. Nelayan seperti saya butuh nya solar sekitar 100 liter lebih .Namun kini hanya 80 liter saja mestinya ya kurang “, kata Timbul. ( Muin)