KH.SUHARSONO/ Mbah Blangkon dan Ketua Dprd.Kab.Jepara Haizul ma’arif turut hadir dan mengisi acara haul mbah Bokor ( foto: Oedy Melankolis )
Jepara – kabarberita seputar muria.com. Mengulik cikal bakal ato sesepuh pendiri sebuah desa sangatlah menarik untuk di kaji dan dipelajari sejarahnya muasalnya. Adalah mbah Bokor sebuah nama yang kadung melekat di hati warga masyarakat desa Raguklampitan khususnya dukuh Ragu dan dukuh Tebing.
Atas inisiatif seorang warga bernama Abdurrohman bersama- sama pemuda yang lainnya tergerak hati dengan di bantu warga masyarakat lainnya mengadakan haul buat cikal bakal desanya sebagai rasa kecintaan dan rasa syukurnya dengan mengadakan pengajian umum di makam mbah Bokor.
” Mbah Bokor adalah cikal bakal desa Raguklampitan khususnya bagian utara antara dukuh ragu-dukuh tebing, Sekitar tahun 2010 jalan menuju makam di cor oleh warga masyarakat secara gotong-royong serta membuat jembatan sehingga akses jalan menuju makam dapat di lalui kendaraan roda 4. ” Kata bpk.Lukman Hakim salah satu tokoh masyarakat yang juga mantan petinggi Raguklampitan saat di wawancarai wartawan sebelum acara pengajian di mulai.
Sementara dalam kata sambutannya ketua DPRD kabupaten Jepara siap memperjuangkan aspirasi warga setempat pada pengerasan jalan menuju makam yang masih perlu untuk di benahi
Warga sangat antusias dan berbondong- bondong menghadiri pengajian yang menampilkan pembicara KH.Suharsono yang lebih beken di panggil mbah blangkon. Meski di tengah udara yang terik serta lokasi makam yang berada di tengah sawah warga khusuk mendengarkan mauidhoh hasanah dari sang kyai.
“Janganlah engkau melupakan asal-usulmu…..niscaya engkau akan mengenali leluhurmu….janganlah berhenti berbuat baik….dan jangan pula menjustice seorang jalanan sekalipun….kerna orang yang kau pandang jalanan/ preman..mereka terkadang paham dan tahu jalan menuju syurga”.tambah mbah Blangkon.
Mereka tak beranjak dari tempat duduknya.
Pak kyai sangat memberikan apresiasi kepada para pemuda yg telah jadi panitya acara tsb.
” jadi panitya itu…siap kangelan…kerepotan…kelangan…lantas menjabarkan arti kata di atas.ngaji itu buat merangkul bukan mendengkul…ngaji itu mengajak bukan untuk mengejek ” kata kyai mbah Blangkon.
Acara terbilang merish dan sukses terbukti dengan banyaknya warga yang hadir.
oedy Melankolis kabiro : jepara