Semarang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata kelompok 72 (KKN) Reguler Dari Rumah (RDR) ke 77 menyelenggarakan ngaji online membahas kitab ta’lim muta’alim dengan mengangkat tema “menuntut ilmu” yang diselenggarakan lewat aplikasi Google Meet pada hari Selasa, 2 November 2021 pukul 15.30 WIB.
Kegiatan ini dibawakan oleh salah satu anggota KKN RDR-77 kelompok 72 yang bernama Khairun Najah sebagai pembawa acara, serta narasumber yang memberikan materi adalah salah satu dosen UIN Walisongo Semarang Fakultas Ushuludin dan Humaniora bapak Ibnu Farhan S.Fil,. M.Hum.
Kitab ta’lim muta’alim dikarang oleh Syekh al-Zarnuji. Kitab tersebut memulai pembahasan kitabnya (pasal awal) dengan memberikan batasan terhadap batasan yang berkaitan dengan isi kitab. Al-Zarnuji menegaskan, dalam menuntut ilmu itu hendaknya seorang penuntut ilmu memfokuskan pada satu bidang yang menjadi kebutuhannya saat itu.
Menurut Al-Zarnuji, karena mencari ilmu itu bagian dari ibadah, niat tholab al-ilmi (menuntut ilmu) yang wajib (faridlah ‘ala kulli muslim wa muslimat) itu tidak boleh ditinggalkan.
Ibnu Farhan menjelaskan bahwa ketika kita menuntut ilmu tidak selamanya ilmu kita tuntut, tidak semua ilmu kita pelajari. Ilmu yang dipelajari adalah yang berhubungan dengan kewajiban kita.
Contoh, sesorang diwajibkan untuk memiliki ilmu salat, karena salat menjadi kewajiban bagi orang tersebut. Tapi ketika sesorang belum baligh ia tidak wajib mempelajari ilmu salat, karena salat belum menjadi kewajiban bagi dirinya.
Dalam mencari ilmu harus dengan niat yang benar. Karena segala sesuatu tergantung dengan niatnya. niat dalam menuntut ilmu tujuannya adalah untuk menghilangkan kebodohan dan menambah ilmu pengetahuan serta membuka wawasan berpikir agar menjadi lebih baik.
sambungnya”.
Ibnu farhan mengatakan bahwa untuk mempelajari ilmu agama yaitu dengan guru, bukan seperti zaman sekarang, kebanyakan memilih guru dari youtube. Karena dalam memilih guru harus memperhatikan beberapa hal yaitu, pertama , memilih orang yang berilmu tinggi dan berpengetahuan luas. Kedua memilih orang yang paling wara’. Ketiga, memilih orang yang lebih berumur.