Jepara – Keong sawah dulu hama yang sering dibuang begitu saja karena tak bermanfaat . Namun sekarang keong sawah menjadi salah satu penopang hidup para keluarga buruh tani. Daging keong sawah kini laku dijualĀ untuk camilan berupa sate , bistik dan keripik.
Solifah warga RT 04 RW 02 desa Karangaji kecamatan Kedung kini hidupnya ditopang dari berburu keong sawah. Sehari hari ia bersama suaminya mencari keong sawah di sekitar desanya Karangaji .Misalnya desa Sowan Kidul,Tedunan,Kedungmalang dan Kaliombo. Jika sudah sulit di dekat rumahnya ia memburu keong sawah sampai di Kecamatan Wedung kabupaten Demak.
” Kalau memburu keong kita naik motor kalau di sini sepi ya kita cari ke tempat lain yang banyak keongnya. Saya sama suami terkadang sampai daerah Wedung ,Bonang Demak “,ujar Solifah pada kabarseputarmuria Jum’at (20/5/2022)
Ia bersama suaminya sudah lebih 5 tahun menekuni pekerjaan sebagai pemburu keong sawah. Setelah dibersihkan keong lalu di rebus .Setelah itu dikeluarkan dagingnya setelah terkumpul banyak para pembeli datang ke rumahnya untuk membeli. Saat ini harga keong matang perkilonya Rp 13 ribu.
” Nggak usah keluar rumah pembeli udah datang ke sini. Mereka pengepul dan mengolahnya kembali menjadi sate keong,sop keong dan bistik keong ” kata Solifah
Selain dagingnya tutup keong juga laku dijual dalam bentuk kering . Sehingga usai diambil dagingnya tutup keong kemudian dikumpulkan dalam wadah .Setelah itu di cuci bersih di sungai tak jauh dari rumahnya .Tutup keong bersih lalu di keringkan di bawah terik matahari. Tutup keong kering ini laku per kilonya Rp 12 ribu.
Dari memburu keong , merebus,kemudian mengambil dagingnya serta menjualnya .Solifah bisa menghidupi keluarganya bersama suaminya. Jika sedang nasib baik sehari memburu keong sawah ini bisa dapat hasil bersih Rp 150 ribu . Tetapi rata rata dalam sehari perburuan lalu direbus dan diambil dagignya ia bersama suaminya bisa dapat uang Rp 75 ribu. ( Pak Muin )