Demak- Membagikan uang kepada sanak saudara terutama yang masih kecil merupakan salah satu tradisi yang dilakukan saat lebaran. Tradisi ini membuat kebutuhan terhadap uang baru meningkat. Hal ini yang dimanfaatkan orang untuk membuka jasa tukar uang baru.

Biasanya uang baru yang dusediakan adalah pecahan kecil mulai Rp 2.000,Rp 5.000,Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu. Mereka memperoleh usng baru ini debgan cara menukarkannya ke BI. Adapula yang mendapatkan dari para pengepul yang antri tukar uang di BI.

” Untuk uang barunya ada yang langsung tukar di BI ,ada yang ambil dari pengepul via online karena tak sempat antri fi BI. Biasanya feenya di bagi “, kata Amin (bukan nama sebenarnya ) pada kabarseputarmuria.

Penukaran yang dikalangan masyarakat jika jelang lebatan ini sudah berjalan cukup lama. Uang tersebut biasanya dibagikan secara langsung kepada kerabat . Namun banyak pula yang dimasukkan dakam amplopl seperti pembagian angpao di kala tahun baru china.

” Untuk awal awal ini masih sepi tetapi jika jelang lebaran makin lana makin ramai ,adaoun jasa nya bervariasi tergantung jumlah uang.Namun menurut perhitungan ya antara 5-10  persen “, tambahnya.

Hal itu dikatakan silvi warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak  yang saat ini juga membuka usaha tukar uang baru  dirumahnya. Ia menyediakan pecahan kecil mulai Rp 1.000 –  – Rp 20 ribu. Adapun jasa yang ia pungut dari penukaran uang baru itu sebesar 10 persen.Dalam beberapa hari inisydah ada beberapa uang bari yang diminati.Ia menawarkan yamg baru itidi akun FBnya . ( Pak Muin ).