Jepara – Desa kalianyar kecamatan Kedung meskipun dekat dengan pantai namjun masih ada warganya yang menggarap sawah . Namun area persawahan di desa ini paling banter hanya panen dua kali dalam setahun. Jika musim hujan tiba seperti saat ini bulan Nope,mber sebagian besar petani mulai menggarap sawahnya . Mereka membajak sawahnya meski air belum banyak dilahan sawah. Setelah itu mereka menebarkan bibit padi ke seluruh bagian sawah.

“ Ya ini namanya Sawur Tinggal setelah di sawur atau di tebar lalu ditinggal begitu saja. Setelah seminggu baru kita lihat kalau bagus hasilnya lalu kita bersihkan seluruh bagian lahan sawah dari rumput yang mengganggu “, kata Mbah Tufri (60) warga desa Kalianyar Rabu (17/11)

Tufri mengaku sudah menggarap sawah puluhan tahun . Ia tidak mempunyai lahan sawah sendiri namun ia mmenyewa lahan sawah ke warga desa lainnya. Tahun ini ia menyewa lahan 1 bau dengan harga Rp 3,5 juta rupiah . Harga sawah yang digarapnya tergolong murah karena tempanya yang berair. Meskipun demikian dengan perawatan yang bagus setiap tahun ia bisa panen dengan hasil yang baik.

“ Ya kalau sawah yang saya sewa ini lahannya kurang bagus karena berair atau rendah , sehingga kadang setaip musim panen bisa tebar benih hingga dua kali . Untuk hasilnya ya sekitar 3-4 ton gabah basah . Kalau harga gabah Rp 400 ratus ribu bisa dihitung sendiri hasilnya “, tambah Tufri.

Bertanam padi pada saat ini biaya cukup tinggi untuk tenaga kerja semuanya naik. Selain itu pbat obatan juga naik drastic berubah harganya bisa nyampai 100 persen kenaikannya. Untuk pupuknya juga mahal harganya untuk pupuk non subsidi . Sedangkan pupuk subsidi jatahnya juga sedikit. Sehingga pengeluaran pupuk juga membengkak dibandingkan tahun yang lalu.

“ Saat ini beli pupuk subsidi harus pakai Kartu Tani , kalau tak ada kartu tani kita tidak bisa beli pupuk subsidi. Adanya pupuk non subsidi dan harganya juga mahal sehingga bertani saat oini keuntungan sangat minim karena habis untuk biaya operasional “, kata Tufri lagi.

Meskipun dengan keuntungan yang kecil setiap tahun Tufri pasti menggarap sawah dengan cara menyewa . Hasil bertani itulah yang digunakan untuk biaya hidup sehari hari keluarga.

Dengan keuntungan yang minim itulah ia bisa bertahan hidup bersama keluarganya. Ia berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk menambah jumlah pupuk bersubsidi ,selain itu pula ada penurunan harga pupuk dan obat-obatan. ( Muin )