Tegal – Sebagian masyarakat di Desa Jatibogor, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Tepatnya di salah satu gang kawista yang sebagian besar dari mereka merupakan pengusaha rumahan yaitu membuat tempe mentah.Gang yang di huni kurang lebih 15 kepala keluarga hampir semuanya adalah pembuat tempe mentah yang sering kita olah lagi menjadi berbagai macam makanan ringan maupun di olah untuk lauk pauk makanan sehari-hari.

Sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat setempat menekuni usaha pembuat tempe rumahan, bahkan ada salah satu keluarga yang mewariskan usaha tersebut sampai ke anak-anaknya ada juga yang sudah tidak menekuni usaha tempe tersebut di karenakan pindah rumah atau merantau ikut dengan suaminya. Keluarga yang mewariskan usaha pembuatan tempe mentah ke anak-anaknya yaitu keluarga Bapak War’an.

Bapak War’an sudah menekuni usaha pembuatan tempe tersebut kurang lebih 30 tahun dari anak laki-laki semata wayangya sekolah dasar sampai sekarang sudah memiliki seorang istri yang sekarang mengikut jejak keluarganya membuat tempe mentah, Bapak War’an menghabiskan 25 kg kedelai setiap harinya, beliau memasarkan tempe tersebut ke desa-desa tetangga di sekitar kecamatan suradadi.

“Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah berdagang karena kita tidak diatur oleh atasan tidak dapat tekanan dari bos atau yang lainnya, kita sendirilah bossnya, seperti usaha tempe saya ini, kalau kita giat tekun dalam menjalani suatu usaha pasti kelak akan mendapatkan hasilnya”ujar pak War’an.

Namun meskipun masyarakat di gang kawista sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sama yaitu sebagai pembuat tempe mentah tidak ada rasa saling menjatuhkan usahanya satu sama lain, bahkan mereka hidup rukun satu sama lain tidak ada rasa persaingan seperti di dunia usaha pada umumnya.