Jepara – Berjualan Ayam Warna Dikala Pandemi
Merupakan tantangan kehidupan yang keras dan menuntut setiap orang untuk kreatif dan inovatif dalam mencari rejeki. Semua dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dan kehidupan keluarga.
Seperti yang diungkapkan Bapak yang berusia separuh baya Namanya Bisri. Ia seorang penjual ayam warna atau ayam hias, dipasar Batealit kabupaten Jepara. Asli warga Desa Karanganyar kecamatan Welahan Jepara ini.
Bisri menjelaskan ia menekuni berdagang ayam hias ini selama pandemi melanda. Ia hanya berjualan dipasar saja. Sebelum berjualan ayam hias ini ia adalah peedagang mainan anak-anak di Ibu Kota Jakarta.
Akobat lockdown diseluruh kota ia memilih pulang kampung dan meneruskan mencari nafkah untuk keluarganya di kota sendiri yaitu Jepara.
“saya awalnya merantau di kota Jakarta mbak , di Jakarta saya sudah berpuluh-puluh tahun dari anak saya masih kecil-kecil sampai sekarang mereka sudah pada kuliah. Dan pada akhirnya virus corona ini datang yang sangat memberi dampak diberbagai penjuru dunia dan pada saat itu lockdown dimana-mana, piker saya daripada tidak bisa pulang sama sekali lalu saya memutuskan untuk pulang kampung saja dan sampai saat ini.” kata Bisri
Dari alih profesi berjualan ayam hias ini untungnya lumayan bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.“ Saya jual ini 10.000 dapat 3, dulu pernah saya jual 1 ekor 5.000 tapi sekarang sudah turun harganya karena sudah banyak pedagang yang berjualan ”,tambahnya.
Untuk persediaan ayam hiasnya ia mengambil dari pemasok per box dengan harga 130 ribu.Ia pun berharap agar pandemi ini segera berakhir. Supaya kegiatan di pasar-pasar dapat berjalan dengan ramai lagi seperti semula.