Semarang  – Mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah (RDR) 77 kelompok 110 UIN Walisongo Semarang menggelar acara webinar yang dibuka secara umum pada hari sabtu 30 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB, acara ini mengangkat tema “MENELADANI SUNAN GUNUNG JATI DAN SUNAN KALIJAGA DALAM TOLERANSI BERAGAM”.

Tema ini diangkat karena walisongo merupakan pelopor ajaran agama Islam di Indonesia, untuk mengkerucutkan pembahasan webinar ini kelompok 110 mengambil dua dari kesembilan walisongo, dengan maraknya pembicaraan mengenai moderasi beragama tema tersebut diangkat untuk menyelaraskan dan meneladai walisongo dalam toleransi beragama. Sebtu (30/10/2021). 

Webinar yang dilakukan melalui  google meet ini diikuti oleh kurang lebih 72 peserta. Selain dari UIN Walisongo Semarang sendiri, webinar ini juga diikuti dari berbagai instansi diantaranya Universitas Wahid Hasyim Semarang, Universitas Imam Bonjol Padang, STIkes Kapuas Raya Sintang Kalimantan Barat, Universitas Islam Negri Tulungagung dan masih banyak lainnya. 

Nurul Azizah M.Pd selaku narasumber, sebelum membahas mengenai modersi beragama beliau memaparkan biografi dan cara berdakwah dari Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati yang memiliki berbagai cara untuk menyampaikan dakwahnya. Dan beliau menerangkan pengertian Moderasi Beragama secara Bahasa. Selanjutnya beliau menyampaikan Muatan Pesan Moderasi Beragama.

“Moderasi beragama penting, oleh karena itu kita ikut serta dalam meramaikannya” Ujar Ibu Nurul. Meneladani Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga dalam toleransi beragama kak Nurul menyimpulkan menjadi 4 yaitu :

  1. Komitmen berkebangsaan seperti menjunjung tinggi tradisi, tidak memisahkan antara agama dan bangsa
  2. Toleransi dalam artian sedia bekerjasama, saling tolong menolong dan tidak memaksa 
  3. Anti kekerasan
  4. Penerimaan terhadap tradisi, tidak mengganggu dan tidak menyalahi

Setelah menerangkan keempat teladan tersebut muncullah pertanyaan apa sih tugas generasi millennial?  Kak Nurul menyampaikan 5 tugas millennial dalam moderasi beragama, diantaranya sebagai berikut:

  1. Memperkuat akhlak agar memiliki simpati untuk mengikuti atau mencontoh kita
  2. Bertabayyun 
  3. Ittiba’ dan Taqlid kepada Ulama’
  4. Membiasakan sikap toleransi melalui tradisi-tradisi
  5. Menerapkan dakwah melalui media social untuk mengimbangi berita hoax dengan berita yang positif.

Dari penyampaian-penyampaian beliau erat kaitannya dengan tema yang diangkat oleh KKN RDR 77 Kelompok 110 UN Walisongo Semarang. Yakni “ Moderasi, Mengabdi tanpa menyalahi.” Dengan tujuan agar mahasiswa yang mengabdi dengan atribut KKN bisa toleransi dengan tidak menyalahi tradisi yang berbeda dengan ajaran islam, tidak semena-mene dalam menghakimi karena perdamaian itu indah.