Demak – Desa Mutih Kulon kecamatan Wedung merupakan desa yang jauh dari kota kabupaten setidaknya butuh waktu satu jam untuk menuju ke sana. Begitu juga membutuhkan waktu sekitar setengah jam dari kota kecamatan. Namun siapa sangka di desa ini ada sekolah atau Madrasah menengah atas yang sarat prestasi . Sehingga menarik warga desa lain untuk belajar ke desa ini. Setiap tahunnya ada perkembangan yang terus meningkat .
“ Alhamdulillah selain warga desa Mutih Kulon dan Mutih Wetan banyak pula warga desa lain yang bersekolah disini. Misalnya dari desa Ujungpandan Jepara , Jungpasir,Jungsemi bahkan ada yang xdatang dari desa Kenduren. Mereka selain belajar di Madrasah ini juga nyantri di Pondok Pesantren Mutih Kulon dan Mutih Wetan “, tutur Moh. Rikza Muqtada ,MPd Kepala MA NU IT pada kabarseputarmuria Rabu (16/6) .
Ketertarikan warga desa lain untuk belajar di MA NU IT salah satunya adalah prestasi peserta didiknya darisegi akademis dan non akademis cukup membanggakan . Setiap tahun siswa atau siswinya dipastikan meraih kejuaran lomba mulai dari tingkat kecamatan , kabupaten ,provinsi bahkan tingkat nasional . Ini semua berkat didikan dan bimbingan dari para guru serta barokah dari para pendiri sekolah ini.
“ Untuk prestasi yang terakhir di ajang Olimpiade SBMPTN tingkat Nasional 2021 ada 6 siswa kami yang meraih prestasi diantaranya Rizal Baihaqi kelas XII MIA medali perak. Sedangkan Adelia Putri Pramesti ,putrid Wulansari,Tria Lailatul Fajriyah, Muhimmatul Hikmah, Hidayatul Maghfiroh kelas XII MIA meraih Perunggu. Di tahun ini juga ada 4 siswa kami yang lolos Santriversitas Demak “, ujar M. Rikza yang juga alumni MA NU IT.
Selain prestasi diatas masih ada prestasi yang juga tak kalah membanggakan terkait alumni MA NU IT yang setiap tahun dipastikan lolos dalam seleksi masuk ke Perguruan tinggi. Tahun 2021 ini sudah ada 5 siswanya yang berhasil lolos masuk ke PT lewat PTKIN dan SBMPTN . 4 siswanya yang lolos lewat Jalur SPAN- PTKIN 2021. Yaitu Abdullah Hasan Tholibi Perbankan Syariah IAIN Kudus, Rina Sulfia Tadris Biologi IAIN Kudus ,Salman Dahlawi Hukum Ekonomi Syariah IAIN Kudus dan Hidayatul Maghfiroh Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang.
“ Madrasah kami memang mempunyai program untuk memfasilitasi siswa untuk menerusakan pendidikan ke Perguruan Tinggi . Sehingga kami mendorong bagaimana siswa yang berprestasi untuk bisa meneruskan pendidikan setinggi tingginya. Itulah salah satu tujuan sekolah ini didirikan untuk menyediakan SDM yang handal dari desa “, tambah Rikza.
Terkait biaya pendidikan Rikza mengatakan , yang bersekolah di MA NU IT rata rata warga desa yang ekonominya bawah sehingga biaya di sekolah ini cukup terjangkau dengan kisaran SPP Rp 65 ribu setiap bulan diharapkan tidak memberatkan warga. Meskipu dari segi pembiayaan murah namun ia menjamin mutu atau kualitas pendidikan siswa tetap terjaga. Ini semua berkat kerjasama yang baik antara pengelola sekolah dan dan sekolah bisa bersinergi dengan baik.
“ Untuk pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah ini sudah cukup mumpuni. Selain itu sarana dan prasarana juga tidak kalah dengan sekolah lain. Semua program yang dijalankan di Madrasah ini cukup baik . Lulusan dari sekolah ini juga bisa bersaing dengan skolah lain di tingkat PT “, tambah Rikza.
Untuk Penerimaan Siswa baru tahun 2021 saat ini sudah ada pendaftar sejumlah 81 orang dan ada kenaikan dibandingkan tahun lalu. Yang membanggakan ada siswa dari luar desa yang cukup besar dan nantinya mondok di beberapa pesantren putra maupun putri di desa Mutih Kulon dan Mutih Wetan. Untuk tahun 2021 ini MA NU IT meluluskan siswa sejumlah 57 dengan jumlah siswa semuanya di tahun pelajaran 2020-2021 182 siswa.
KH. Mohammad Aminudin selaku Pengelola atau Ketua Yayasan MA NU IT pada kabarseputar muria mengatakan, MA NU IT berdiri tahun 1981 dan dari tahun ke tahun perkembangan cukup luar biasa. Selain prestasi akademis prestasi non akademisnya juga baik. Ini semua berkat kerjasama yang baik fihak sekolah dan pengelola atau Yayasan.
Ia cukup bangga dengan keberadaan MA NU IT meskipun berada di desa namun prestasinya tidak mau kalah dengan Madrasah di kota. Selain warga desa Mutih Kulon dan Mutih Kulon yang terlayani warga desa lain juga ikut merasakan pendidikan di sekolah ini.
Yang belajar di sini kebanyakan warga ekonomi menengah ke bawah. Memang salah satu tujuan dari didirikannya MA NU IT adalah menampung lulusan MTs atau SMP dari warga desa yang berekonomi menengah ke bawah . Agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang murah dan berkualitas.
“ Mudah mudahan ke depannya MA NU IT bertambah baik pelayanannya baik dari segi kualitas mutu pendidikannya dan juga kuantitas siswanya. Ini perlu dukungan dari warga masyarakat dan juga Pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana belajar “, kata Amin menutup perbincangan. (Muin)