Jepara – Ada cerita yang membuat sedih dan prihatin yang di unggah salah satu netizen dilaman FB Gurp FM MIK Jepara OFICIAL . Alba Muhammad Muchid yang dikenal juga sebagai anggota Relawan Jepara, menuliskan keprihatinan tentang adanya pasien yang butuh rujukan dan butuh transportasi Ambulance . Namun petugas puskesmas tidak melayani dengan alasan menggunakan Ambulance Puskesmas biayanya mahal.
Adapun Postingan keluhan warga tersebut adalah sebagai berikut
Info dan cerita dari Paman
jadi ceritanya begini tuan tuan ; Hari minggu tanggal 11 April 2021, sekira pukul 08.00 WIB, ada tetangga yang kecelakaan lalu lintas dibawa ke puskesmas pecangaan, karena karena luka-lukanya yang serius butuh perawatan intensif dan rujukan ke Rumah Sakit.
Persoalanya adalah pihak Puskesmas Pecangaan tidak bersedia mengantarkan ke Rumah Sakit rujukan, dengan alasan kalau pakai AMBULANCE Puskesmas pecangaan biayanya MAHAL, pihak keluarga disarankan untuk mencari mobil/ambulance dari luar, padahal pihak keluarga PASIEN sudah bersedia untuk membayar berapapun biaya yang diminta oleh pihak PUSKESMAS, tetapi pihak PUSKESMAS bergeming tidak mau membantu membawa pasien menggunakan AMBULANCE Puskesmas yang dibeli lewat APBD Kabupaten Jepara.
akhirnya pihak keluarga pontang panting mencari angkutan mobil/ambulance dari pihak luar, karena menunggu terlalu lama tidak ada kepastian ambulance dari pihak luar, akhirnya keluarga pasien menggunakan angkutan bak terbuka membawa pasien ke RS di Kudus
mohon sekiranya pihak-pihak terkait untuk menegur dan memberi pengarahan kepada pihak PUSKESMAS PECANGAAN agar hal ini tidak terulang lagi di kemudian hari
CC Yth Bapak Wakil ketua DPRD Pratikno bapak Junarso bapak Nur Hidayat Nur Hidayat Gus Kang Niam Nilna Bapak Andang Wahyu Triyanto Ketua DPRD Gus Haizul Maarif Lukman Hakim bapak bupati Dian Kristiandi Dian Kristiandi Djati Utomo Dian Ardiansyah
Alba Muhammad Muchid yang dihubungi kabarseputarmuria mengatakan postingan tersebut nyata adanya dan ia sangat menyayangkan hal tersebut diatas . Awalnya fihak keluarga menghubungi dirinya yang driver ambulance Bagana namun saat itu ia masih di Pati. Sehingga ia menyarankan untuk mencari ambulance ke tempat lain. Namun karena kesulitan akhirnya fihak keluarga membawa pasien dengan kendaraan bak terbuka seperti yang ia tulis di postingan FB.
“ Ya disayangkan sekali sikap dari petugas Puskesmas Pecangaan itu kondisi ambulance ada ketika akan digunakan katanya mahal di ongkos. Padahal fihak keluarga sudah mau mebayar berapapun asal pasien bisa dirujuk dengan ambulance Puskesmas “, tambah Alba .
Postingan keluhan pelayanan masyarakat yang yang ditulis oleh Alba mendapat ratusan komentar yang isinya meyangkan hal tersebut diatas beberapa komentar tersebut seperti di bawah ini:
Fachrizal menulis : Mobil tuku ko duwit rakyat wae kemaki . Laren Ono ongkire barang masane opo . Dol neh wae suween . wkwkwk
Ahmad imam menulis : Langka BBM XMental birokrasi yang perlu di revolusi mental.Itulah cerminan wajah mental birokrat aparatur negara. Mereka bukan melayani yang di gaji dari pajak rakyat, tapi di layani & hidup penak- sejahtera.
Ohhh Jepara… Mana wakil Rakyat & pemimpi-pemimpin yg pandai merangkai kata pada waktu ada maunya ….
Putra Sen Ja menulis : Biar pun bayar mahal kalau orang jepara tetap di bayar, mnkin dia memandang orang itu mnkin tdk sanggup bayar
Serba Serbi menulis : Dulu adekku juga digituin di puskesmas tersebut, akhirnya aku pake mobil pribadi ke RS. kartini padahal darahnya banyak banget. Trus temene adekku dibawa pake mobil patroli polisi.
Pada intinya netizen berharap semoga moga ada perhatian dari pemerintah agar hal tersebut diatas tidak terjadi dilain waktu.
Setelah berita ini diturunkan ada informasi klarifikasi sebagai berikut:
INFO KLARIFIKASI
atas Postingan saya yang kemarin, terkait Ambulan Puskesmas Pecangaan….
#Ass.. Pak Alba
Ada Klarifikasi dr Pihak Puskesmas Pecangaan, dan infonya sdh disampaikan pd pihak keluarga pasien
KRONOLOGI
Pasien datang ke UGD Puskesmas Pecangaan pd hari MInggu tgl 11 April 2021 jam 09.00 kecelakaan lalu lintas dengan luka lecet dan robek di wajah.
GCS 15 (pasien sadar penuh)
Tensi 120/80 mmHg
Suhu 36 C
Nadi 92 kali/menit
SpO2 99%
Diagnosa : multiple VE, VL, suspek dislokasi pergelangan tangan kanan
Kondisi pasien sadar penuh tidak ada kegawatdaruratan medis.
Kondisi kesehatan pasien bukan indikasi medis utk dirujuk.
Telah dilakukan perawatan dan pengobatan sesuai kondisi pasien. Kemudian disarankan utk melakukan rontgen pergelangan tangan ke RS guna mengetahui kondisi pergelangan tangan pasien.
Dari pihak keluarga minta pasien dirujuk menggunakan ambulan puskesmas. Langkah selanjutny dari petugas jaga menjelaskan prosedur rujukan yaitu pasien di infuse,menelepon rs rujukan dan melakukan screening covid.
Setelah diberi penjelasan keluarga tdk jd minta dirujuk malah sdh membawa mobil sendiri dan membawa pasien pulang.
Dari petugas jaga tdk pernah mengeluarkan statement bila menggunakan ambulan puskesmas biaya ny mahal. Dan dari pihak keluarga tdk pernah menanyakan masalah biaya rujukan.