KUDUS- Pondok Pesantren Entrepreneur Al-Mawaddah, Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus baru-baru ini meluncurkan program ‘Jumat Menulis’ dalam rangka memberi bekal kepenulisan kepada para santrinya.

Pengasuh PP Entrepreneur Al-Mawaddah KH. Sofiyan Hadi mengatakan, program ‘Jumat Menulis’ tersebut merupakan upayanya untuk membangkitkan budaya tulis menulis di dunia pesantren. Apalagi menurutnya, saat ini pondok pesantren tidak banyak yang memberikan pengajian khusus seputar tulis menulis. Akibatnya, kemampuan menulis tidak banyak dimiliki oleh santri padahal itu merupakan sebuah keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap orang, untuk menunjang kehidupannya.

“Oleh karena itu, PP Al-Mawaddah kemudian meluncurkan progam Jumat Menulis ini. Karena saya melihat, seorang santri harusnya tidak hanya dibekali dengan ilmu agama saja. Karena dengan kemampuan menulis, mereka bisa mengamalkan ilmu agamanya dengan menerbitkan banyak tulisan yang bisa dibaca oleh banyak orang. Tidak menunggua ia jadi seorang pendakwah,” tambahnya.

Sofiyan melanjutkan, program ini nantinya akan dilaksanakan setiap hari Jumat dengan mendatangkan beberapa pemateri dari berbagai bidang kepenulisan. Sehingga, para santri punya banyak input keilmuan dari para pemateri tersebut.

“Harapannya, dengan program ini, para santri mulai menyukai dunia kepenulisan dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Syukur-syukur kalau nantinya malah bisa jadi profesi. Jumat kemarin kita undang pemateri terkait penulisan berita yakni mas Rosidi mantan wartawan Suara Merdeka,” sambung Sofiyan.

“Jumat depan penulisan Opini, Esai, dan Artikel kita undang M Nafiul Haris. Salah seorang penulis muda produktif,” imbuhnya

Salah satu peserta Nidaul khoiroh mengaku senang dengan adanya program Jumat Menulis ini. Karena menurutnya, dengan progam ini, Ia bersama dengan teman-temanya bisa mendapatkan ilmu baru dan juga pengalaman baru dalam hal tulis menulis. Apalagi dengan pemberian keterampilan menulis ini, harapannya akan sangat bermanfaat di kemudian hari.

“Sangat senang sekali. Apalagi pelatihan menulis seperti ini tidak banyak dilakukan oleh pesantren lain. Sehingga sangat membantu sekali terhadap pemambahan keterampilan para santri,” ucap santri asal Solo tersebut. (*)