Mexico City – Desa Merdeka : Indonesia negeri seribu pulau, negeri yang kaya akan keragaman budaya. Wayang, Keris dan Batik merupakan segelintir dari keragaman budaya Indonesia dan telah dikukuhkan sebagai Warisan Dunia pada daftar Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Dengan demikian, ketiga unsur budaya tersebut bukanlah milik bangsa Indonesia semata, akan tetapi sudah menjadi milik dunia, sehingga masyarakat Internasional pun berhak untuk mengetahui, memahami dan melestarikannya.
Secara resmi Pameran Kebudayaan yang mengambil tajuk “World Heritage: Traditions, Myths and Living Cultures” oleh Hamdani Jafar Duta Besar RI di Mexico.
Dalam pembukaan semalam selain dihadiri sekitar 200 undangan, juga dihadiri oleh Kepala Museum Nasional Ibu Intan Mardiana Napitupulu, Ambasador Alfonso de Maria y Campos Director General of Institut of Matias Romero, SRE, Ambasador Jose Luis Martinez Director General of International Cooperation of Conacul, Alexandro Madnjal Besegra Dirgen Asia Pasific. Pameran ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi masyarakat internasional, khususnya Mexico tentang keragaman kebudayaan Indonesia, terutama kebudayaan Indonesia yang telah menjadi warisan dunia.
Hubungan Indonesia Mexico telah berlangsung sejak lama. Sudah banyak yang dihasilkan dari kerjasama diantara kedua negara, baik dibidang ekonomi, teknologi, sosial-budaya dan lain sebagainya. Pameran Kebudayaan ini merupakan satu implementasi atas Memorandum of Understanding/ Arrangement yang telah dirancang pada tahun 2012 antara pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pemerintah Mexico.
Pameran “Indonesian World Heritage: Traditions, Myths and Living Cultures”, yang diselenggarakan di Museo De La Cancilleria, Mexico akan berlangsung dari tanggal 3 – 12 Desember 2013.
Pameran menyajikan beberapa koleksi Museum Nasional yang terdiri dari Wayang kulit, wayang golek, keris dan batik. Selain itu, sajian koleksi pun di dukung oleh Museum Padepokan Brojobuwono yang dengan sukarela menyertakan koleksinya untuk dipamerkan pada pameran ini. Sajian koleksi tersebut akan didukung oleh informasi yang berkaitan dengan tradisi, mitos dan kondisi kekinian dari ketiga unsur budaya tersebut. Lebih mendalam lagi, kami menyajikan aspe-kaspek yang meliputi filosofi, nilai, dan makna. Sebagai kegiatan pendukung, dalam Pameran “Indonesian World Heritage: Traditions, Myths and Living Cultures” ini akan diadakan demonstrasi dan workshop tentang cara pembuatan wayang, keris dan batik oleh para ahli dibidang nya sehingga para pengunjung dapat mengetahui semua proses dan berinteraksi secara langsung dengan semua aspek materi pameran ini.
Pameran “Indonesian World Heritage: Traditions, Myths and Living Cultures” ini diharapkan dapat memberikan informasi yang sejelas-jelasnya, serta menjadi sajian yang menarik bagi para pengunjung pameran, khususnya masyarakat Mexico. Output kedepan diharapkan dengan berlangsungnya Pameran Kebudayaan di Mexico ini menjadi satu titik awal dalam mempererat hubungan antar kedua negara, khususnya dibidang Kebudayaan dan saling mengapresiasi kebudayaan satu sama lain (do2)