Desa Merdeka – Jepara : Desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara Rabu (24/9) menggelar acara sedekah bumi atau apitan. Acara yang digelar dua tahun sekali itu dikemas sebagai acara syukuran desa dengan menggelar kesenian wayang semalam suntuk. Sore hari usai shalat Ashar warga dari 16 RT dan 3 RW membawa nasi selamatan yang ditempatkan dalam berbagai bentuk. Ada kapal , rumah , perahu dan banyak lagi yang lainnya.
“ Ini sebagai wujud kebersamaan seluruh warga desa kami. Kami bersyukur atas apa yang telah diterima semua warga. Kami berharap acara ini menambah kebersamaan ,kegotongroyongan dan juga kerukunan warga desa kami “, ujar F. Razikin Petinggi desa Kedungmalang pada FORMASS di sela-sela acara sedekah bumi.
Razikin mengatakan, acara yang berlangsung sehari semalam dengan menggelar kesenian wayang kulit ini didanai oleh desa. Untuk efektifitas anggaran desa acara run temurun ini digelar dua tahun sekali. Sedangkan hiburan berupa pagelaran wayang kulit ini merupakan tradisi untuk melestarikan budaya jawa. Diharapkan kesenian ini tidak akan punah hilang di telan masa.
“ Terutama generasi tua masih senang kesenian wayang. Malam nanti agar warga dari kalangan muda mau nonton wayang. Akan kita kombinasikan dengan kesenian campur sari yang tentunya akan gayeng “, tambah Razikin.
Kholil Modin desa Kedungmalang mengatakan , ritual tradisi sedekah bumi ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Jika tiba bulan apit (Dzul qo’dah) pemerintah desa mengumumkan kepada warga hari sedekah bumi atau syukuran desa. Pada hari pelaksanaan sedekah bumi warga membuat ambengan (nasi slametan) yang dikoordonasi oleh ketua RT masing-masing.
“ Hari ini ada yang berwujud nasi dalam dos , ada juga warga yang membuat nasi dalam ambengan dengan bentuk bermacam-macam. Seperti RT 04 RW 02 berbentuk rumah Toraja “, kata Kholil.
Sementara itu Ketua RT 04 RW 02 Sayuti mengatakan , acara sedekah bumi bagi warga desa Kedungmalang yang hidup sebagai nelayan, petani tambak merupakan acara yang di tunggu-tunggu. Oleh karena itu jauh hari warga telah menabung untuk persiapan acara itu. Selain untuk urunan membuat nasi selamatan juga “weweh” kepada tetangga dan orang tua.
“ Selain itu anak –anak juga minta jatah uang jajan untuk memeriahkan acara sedekah bumi. Selain untuk membeli makanan dan minuman juga untuk beli mainan “ kata Sayuti.
Acara sedekah bumi yang dipusatkan di depan balai desa Kedungmalang ini menjadi pusat perhatian seluruh warga desa kedungmalang juga warga sekitarnya. Di arena sedekah bumi itu banyak pedagang yang memanfaatkan untuk “mremo” menjual berbagai jenis makanan, minuman, mainan dan juga arena permainan. (Muin)