Jepara – Pandemi Covid 19 ini bagi pak Saroso warga desa Karangrandu kecamatan Pecangaan menjadi salah satu kendala dalam usahanya. Selama dua puluh tahun lebih berusaha jualan jajanan sekolah keliling baru tahun ini ia harus menghentikan usahanya. Selama lima bulan ia duduk di rumah saja karena semua sekolah diliburkan dan desa desa di tutup karena ada warganya yang positif terkena covid 19.

Baru bulan nopember inilah ia memulai usahanya kembali dan berjualan keliling kampung dan mangkal di Sekolah ketika pagi hari atau saat istirahat. Jualannya adalah es coklat dan bakso ojek yang disukai anak anak sekolah. Dengan sepeda motor tuanya ia keliling dari desa satu ke desa lain. Dari sekolah satu ke sekolah lainnya.

Ia berangkat dari rumah sekitar pukul enam pagi dan pulangnya sekitar jam dua siang. Ia berjualan di sekitar desa Babalan , Kedungmutih , Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak. Selain itu ia juga kadang membuka dagangannya di Dessa Karangaji , Kedungmalang , Tedunan kecamatan Kedung kabupaten Jepara.

Sebelum membuka usaha jualan keliling sejak masih bujang ia berjualan pakaian murah Rp 10.000 dapat tiga sekitar tahun 90 an. Ia kulakan pakaian ke pasar Kliwon selanjutnya dipasarkan ke daerah magelang dengan cara keliling. Dari berjualan pakaian keliling itulah ia bisa mendapatkan jodoh gadis dari Magelang.

“ Nah ketika usaha penjualan pakaian makin lama makin sepi saya akhirnya berjualan keliling seperti ini . Modal sedikit namun hasilnya pasti setiap harinya . modal sekitar Rp 150 ribu dan perolehan kotornya bisa mencapai Rp 400 ribu rupiah , itu ketika sebelum covid 19 ”, tutur Pak Saroso bapak lima anak .

Setelah ada covid mulai bulan Maret 2020 penghasilannya terus turun karena susah keliling. Semua sekolah di tutup dan kampung kampung semua gang di portal sehingga berjualan tidak leluasa seperti yang dulu. Akhirnya ia memutuskan untuk prei atau libur tidak berjualan . Ia mememnuhi kebutuhan hariannya dengan uang simpanan.
“ Untung anak saya yang empat sudah berkeluarga semua , saya masih punya tanggungan anak yang bersekolah di SMP 2 Pecangaan . Saya hidup sendirian dengan anak istri telah meninggal setahun yang lalu “. Kata pak Saroso lagi.

Bagi teman teman yang belum punya usaha atau kerja berjualan keliling menurut pak saroso adalah sebuah peluang. Yang penting singkirkan rasa malu dalam menjalankan usaha. Akrab dengan pembeli terutama anak anak kecil . Dengan cara ini pelanggan lama lama akan bertamnbah banyak sehingga dagangan kta setiap harinya bisa habis .(Redaksi)