Demak – Air rob yang semakin meninggi beberapa hari ini membuat beberapa gudang garam kemasukan air. Garam yang disimpan beberapa bulan berkurang volumenya karena intrusi air rob.Meskipun belum ada kenaikan harga garam terpaksa dibongkar untuk penyelamatan asset. Jika dibiarkan terus garam akan habis karena kemasukan air rob

” Sudah kita bongkar kemarin karena air rob semakin tinggi dan air sudah ada yang masuk .Dari perhitungan saya garam yang hilang sekitar 10 ton .Alhamdulillah 50 ton masih terselamatkan ” kata Haji Nur Ahfad petambak garam dari desa Kedungmutih Rabu Sore (2/6).

Pada kabarseputarmuria Haji Nur Ahfad mengatakan ,awalnya ia ingin menyimpan terus garamnya menunggu harga naik.Namun ketika kondisi rob yang semakin naik iapun was was jika dibiarkan terus garamnya akan habis diterjang air rob.Meski harga garam hanya Rp 27 ribu perkwintal ya terpaksa ia lepas untuk keselamatan .Padahal awal panen harga garam perkwintalnya mencapai Rp 35-40 ribu.

” Ya gimana lagi daripada habis tak merasa kan hasil meski harga rendah namun masih ada uang yang dibawa pulang “,tambah Haji Nur Ahfad yang Gudangnya dipinggir jalan raya Babalan Kedungmutih.

Salah satu penyebab air rob bergerak cepat menurut Haji Nur Ahfad adalah jebolnya tanggul sungai SWD I di desa Kedungmutih. Dulu sebelum tanggul jebol air rob masuk ke tambak secara perlahan lahan hanya lewat pintu air.Namun setelah tanggul jebol sekitar 20 meter air masuk begitu cepat dan langsung menenggelamkan seluruh bagian tambak. Selain menghilangkan ikan dan udang piaraan juga mengancam keberadaan gudang garam yang mencapai ratusan dan masih penuh berisi garam.

” Selain hal diatas petambak membuat garam juga sulit karena setiap rob seluruh bagian tambak tergenang air. Satu satunya jalan adalah tanggul yang jebol ditutup agar air rob tidak masuk begitu cepat “,kata H.Nur Ahfad lagi.(Muin)