Jepara – Fakultas Syari’ah dan Hukum UNISNU Jepara tetap melaksanakan Rukyatul Hilal (observasi Bulan sabit) pada Jum’at sore nanti (22/05) di Balai Rukyatul Hilal UNISNU Jepara pantai Semat Jepara, walaupun Hilal Syawwal 1441 masih dalam batas istihalatur ru’yah (muhal terlihat) karena pada Jum’at sore Hilal masih dibawah Ufuk.
Dengan mengindahkan protokoler satgas Covid-19, Kegiatan Rukyatul Hilal kali ini dilakukan untuk mengasah ketrampilan mahasiswa UNISNU Jepara dalam pelaksanaan Rukyah, diantaranya mengoprasikan teropong bintang baik yang manual maupun yang digital, dan menghitung data Matahari Bulan yang telah diajarkan dalam mata kuliah Ilmu Falak.
” Kegiatan Rukyatul Hilal ini sebagai pembelajaran Mahasiswa kami bagaimana praktek mengoperasikan teropong manual maupun digital “, ujar Hudi .SHi ,MSi Dosen yang juga pembina UKK LKIF Unisnu Jepara .
Menurutnya, Jum’at Sore ini pada saat Matahari Terbenam dari Pantai Semat ketinggian Hilal (Bulat Sabit) masih dibawah ufuk -3,3 derajat dan diseluruh wilayah Indonesia juga masih dibawah ufuk -3,2 s/d -4 derajat dan hilal tidak mungkin atau muhal terlihat, hal ini disebabkan Konjungsi (pangkreman) baru terjadi pada hari Sabtu Wage (23/05) pada pukul 0:40 WIB.
” Sehingga Ramadlan 1441 ini sampai hari Sabtu dan genap 30 hari, juga 1 Syawwal 1441 baru jatuh pada hari Ahad Kliwon 24 Mei 2020.”, Kata Hudi yang dihubungi kabarseputarmuria pagi ini.