Demak – Meski wabah Corona belum berhenti aktifitas dikurangi namun dapur harus tetap ngebul. Bantuan yang diharapkan juga belum tentu datang sehingga membuat harus kembali bekerja agar dapat menghidupi keluarga.Itulah yang kini dijalankan Abdusshomad warga desa Mutih Wetan kecamatan Wedung harus beralih usaha dari jual buah kini jual ayam potong untuk kebutuhan lebara.
Ditemui di Pasar Baru desa Kedungmutih kecamatan Wedung Bang Shomad mengaku dulunya mempunyai usaha jualan buah buahan di Jakarta. Akibat Covid 19 usahanya di Jakarta tidak jalan .Selain kondisi pembeli juga dagangan tidak komplit terutama buah buahan impor.Dengan semakin sepinya usaha diibukota iapun memutus kan untuk pulang kampung. Akhirnya ketemu ide berjualan ayam potong hidup bersama teman tetangga desa dengan menggunakan kendaraan roda empat.
” Ya gimana lagi anak istri harus makan ya kita harus kerja ,kitapun jualan ayam potong hidup kita kulakan di Kendal dan Semarang kita jual di pasar area Wedung “, kata Mas Shomad
Ayam ayam yang dibelinya di peternakan Semarang dan Kendal ia bawa dengan mobil kijang yang dibuat mirip kandang. Sekali jalan ia membawa 400 – 500 ayam yang kemudian di ecerkan di daerah Wedung. Perekor ayam ia jual Rp 45 -50 ribu ,sehari ia bisa menjual 30 – 50 ayam dengan keuntungan Perekor rata rata Rp 5 ribu rupiah
” Ya yang namanya jualan ya kadang ramai kadang sepi ,kalau ramai ya bisa dapet Nyampai Rp 200 ribu untung bersih ,Kalau sepi ya bisa kurang “tambah Abdusshomad.
Berjualan ayam ini menurut Abdusshomad hanyalah sambilan saja .Jika situasi kondisi sudah normal kembali ia ke Jakarta untuk berjualan buah kembali. Di kampung tidak ada pekerjaan yang menjanjikan untuk dapat penghasilan seperti diibukota Jakarta.