Semarang – Menyambut Ramadhan, banyak masyarakat yang memasukinya terlunta-lunta ekonominya akibat wabah corona. Ikhtiar membantu masyarakat dilakukan Masyarakat Relawan Indonesia bersama Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Jawa Tengah.
Seremonial serah terima bantuan dilakasanakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Selasa (21/4) siang. Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan atau Tarhib Ramadhan ini, ACT menargetkan 30.000 paket bantuan bisa terdistribusi Se-Jawa Tengah.
“Sebagai momentum awal, hari ini ACT menyalurkan 1.000 paket bantuan di Kota Semarang. Ragam bantuan itu terdiri dari beras gratis dalam implementasi Operasi Beras Gratis (OBG) dan pembagian sembako atau Operasi Pangan Gratis (OPG),” ungkap Giyanto Kepala Cabang ACT Jawa Tengah.
Di sekitar TPA Jatibarang, sebanyak 361 paket beras dibagikan merata ke setiap rumah warga yang berprofesi sebagai pemulung. “Sesuai anjuran pemerintah untuk tidak berkerumun dan menjaga jarak, kita sengaja tidak mengumpulkan massa dalam pembagian bantuan ini. Secara teknis tim relawan akan berkeliling ke rumah-rumah warga untuk memberikan bantuan,” tambah Giyanto.
Kepala Program MRI Jawa Tengah Hamas Rausyanfikr, menargetkan sebanyak 30.000 paket bantuan mampu terdistribusi paling lambat pada awal bulan ramadhan ini. “Selain di Semarang, hari ini MRI-ACT juga bergerak di Solo, Purwokerto, dan Tegal untuk memberikan bantuan serupa. Sasarannya adalah ke tukang Ojek, supir Angkot, pedagang kakilima dan pekerja harian yg terimbas adanya pendemi corona ini.”
Sebagai upaya mendukung pemerintah menangani pandemi Covid-19, MRI-ACT juga fokus memberikan bantuan kepada para petugas medis. “Beberapa rumah sakit menghubungi ACT karena kelangkaan pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD). Menanggapi itu kita secara simultan tim bergerak memberikan bantuan masker, face shield, sanitizer dan hazmat suit kepada rumah sakit yang sangat membutuhkan APD,” imbuhnya.
Lanjut Hamas, implementasi bantuan kali ini bertepatan dengan hari ulang tahun ACT yang ke-15. “Lima belas tahun ACT berkiprah di 34 Provinsi dari Sabang sampai Merauke. Bahkan secara global sudah menjangkau 58 negara yang berhasil kita bantu.”
“Kita berharap kedepan semakin banyak dukungan dari elemen bangsa supaya semakin banyak masyarakat prasejahtera yang bisa terbantu. Konsep sederhananya kita yang mampu membantu mereka yang kekurangan. Mari wujudkan semangat solildaritas bergotong royong mewujudkan peradaban yang lebih baik,” pungkasnya.