Pembayaran uang lelang bondo Masjid Jamik Baitul Makmur
Demak – Imbas rendahnya harga garam di titik terendah sepuluh tahun terakhir di Demak menyebabkan turunnya harga sewa lahan garam. Penurunan harga sewa garam cukup drastis ,hal ini terlihat di lelangan Bondho Masjid Jamik Baitul Makmur Kedungmutih. Sebagai contoh ada satu kapling lahan garam dua tahun yang lalu laku Rp 127 jutaan ,namun Jum’at kemarin hanya laku Rp 24 . Penurunan harga yang cukup drastis di semua kapling garam yang dilelangkan
Musa Abdillah Pengurus Masjid Jami’Baitul Makmur kepada kabarseputarmuria mengatakan turunnya pendapatan lelangan sudah diprediksi sejak awal terkait penurunan harga garam yang cukup signifikan.Namun ia tidak mengira sama sekali jika harga turun dititik terendah.Sehingga jika dibandingkan pendapatan tahun lalu jumlahnya turun hingga 80 persen.Ia menyadari harga sewa lahan garam tergantung hasil jual garam.Jika harga garam tinggi mau tidak mau harga sewa juga ikut tinggi.
” Ya gimana lagi berapapun hasilnya kita terima ,kalau dibanding dengan dua tahun lalu harga berkurang banyak, dulu sekitar Rp 400 Jutaan kemarin laku hanya 80 jutaan untuk semua lahan garam bondo masjid 9 kapling “,kata Musa Abdillah yang juga Guru MA Ribhul Ulum desa Kedung mutih kecamatan Wedung.
Asrofi Petambak garam dari desa Kedungmutih mengatakan,turunnya harga sewa garam tidak hanya lelangan di Bondho Masjid saja.Namun demikian juga di lahan umum milik petambak garam di desa Kedungmutih.Salah satu penyebabnya harga garam sangat rendah.Hasil garam tahun lalu masih menumpuk di lahan menunggu harga naik.Sehingga untuk menyewa lagi perlu pemikiran yang matang.Selain itu keuangan juga sulit karena simpanan mereka masih berupa garam.Apalagi pembayaran harus kontan sehingga hanya beberapa orang saja yang berminat untuk lelang.(Muin).