Jepara –  Ancaman virus korona (Covid-19) di Kabupaten Jepara semakin terbuka. Hingga kini sudah ada 3 orang positif Covid-19 di Kabupaten Jepara. Jumlah tersebut dikhawatirkan akan terus bertambah seiring menjangkitnya wabah virus ini di tengah masyarakat.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 dr. M. Fachrudin mengatakan salah satu alasan kasus Covid-19 ini sulit dikendalikan karena adanya fenomena silent carrier, yakni pengidap Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala. Akibat tidak memiliki gejala mereka merasa sehat dan tetap beraktivitas seperti biasa. Padahal mereka sangat mungkin untuk menularkan virus korona kepada orang-orang di sekitarnya tanpa dapat dikendalikan.

“Orang-orang positif tanpa gejala (OTG) inilah yang paling berbahaya. Mereka bisa keluar kemana saja dan menularkan kepada siapa saja termasuk kelompok rentan penyakit,” kata dr. Fachrudin, Rabu (15/4/2020).

Mereka yang terinfeksi Covid dan tidak ada gejala bisa terjadi. Saat kondisi tubuh kuat, virus tersebut tidak sampai menimbulkan gejala tapi hanya menempel saja. Tapi saat daya tahan tubuh rendah, virus tersebut akan masuk ke dalam sel tubuh dan memunculkan gejala-gejala Covid.

Salah satu komplikasi yang paling berbahaya dari Covid adalah pneumonia. Kasus ini terjadi ketika kantong udara dalam paru-paru mengalami peradangan. Pneumonia berat yang tidak segera tertangani dengan tepat akan berakibat fatal. Banyak kasus pneumonia parah dengan gejala batuk, sesak nafas, nyeri dada, seseorang harus di rumah sakit dan memerlukan penggunaan ventilator. Jika tidak segera ditanganai pneumonia berat ini akan menimbulkan kematian.

Physical distancing menjadi langkah penting selanjutnya. yang berarti menjaga jarak agar tidak melakukan tindakan seperti berjabat tangan, dan menjaga jarak dengan orang lain. Karantina mandiri dapat dilakukan oleh Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) selama 14 hari.

Dokter Fachrudin mengamati tingkat penyebaran virus korona ini begitu cepat dan luar biasa. Faktor kematian banyak terjadi kepada mereka yang mengalami komorbid (penyakit penyerta), seperti stroke dan hipertensi.

Harapannya masyarakat dapat terbuka dan percaya kepada petugas medis atau aparat pemerintah. Jangan sampai menyembunyikan keluhan karena khawatir stigma negatif masyarakat yang kurang paham mengenai virus korona.

“Dengan keterbukkan ini, langkah kita akan semakin jelas. Jika dilakukan Rapid tes dua kali negatif maka yang bersangkutan dinyatan sehat. Namun sebaliknya jika positif akan diambil tindakan lanjutan,” kata dia.

Kunci utama pencegaan Covid, kata Fachrudin adalah peningkatan sistem kekebalan tubuh (imunitas) semaksimal mungkin. Pastikan untuk makan makanan yang sehat, cukup beristirahat dan rajin berolahraga di rumah. Selain physical distancing juga harus rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS).

“Handsanitizer boleh, tapi sebenarnya rajin CTPS sudah cukup. Sedangkan vitamin yang bagus untuk menambah antibodi adalah vitamin C dan E,” katanya

Hingga saat ini, seperti halnya yang dilansir dalam situs Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Jepara, total pasien positif Covid sebanyak 3 orang. 2 pasien menjalani perawatan 1 meninggal dunia warga Kelet, Kecamatan Keling.

Total PDP 54 orang. 18 orang masih dalam pengawasan, 32 orang sehat dan 4 meninggal dunia. Sementara pasien ODP sebanyak 422 orang. 260 masih dalam pemantauan dan 162 selesai pemantauan (Diskominfo / Dian)