Sukoharjo – Siapa sangka jika anak pesisir Demak putra nelayan asal desa Kedungmutih kecamatan Wedung ini kini berkarier menjadi TNI pasukan Elit Kopassus. Sersan Mayor Nur Khakim (35) itulah salah satu putra Demak yang cukup dibanggakan keluarga besarnya. Meski berasal dari desa pesisir Nur Khakim tidak berkecil hati dalam mengikuti pendidikan Militer.Dia belajar dan berlatih dengan tekun sehingga kemampuan menembak serta terjun payungnya cukup menonjol dibandingkan yang lainnya.
Nur Khakim putra pasangan Ahmad dan Istiqomah ini bersekolah mulai SD sampai MA di desa Kedungmutih. Sekolah SD di SD Kedungmutih 2 selanjutnya meneruskan ke MTs Ribhul Ulum Kedungmutih. Usai lulus MTs iapun meneruskan sekolah Madrasah Aliyah Ribhul Ulum yang tak jauh dari rumahnya. Usai lulus MA inilah ia kemudian mendaftarkan diri menjadi anggota TNI melewati berbagai tes .Berkat ketekunannya dan kesungguhannya iapun diterima di sekolah Bintara TNI AD.
” Alhamdulillah usai MA saya mendaftar sekolah Bintara TNI AD kemudian pendidikan di Secaba Tuguran Magelang selama 5 bulan dan 2005 sayapun dilantik menjadi TNI dengan pangkat Serda “, kata Sersan Mayor Nur Khakim pada kabarseputarmuria.
Meskipun sudah dilantik menjadi tentara namun keinginan belajarnya tumbuh kembali ketika ada seleksi anggota Kopassus . Iapun mencoba kemampuannya dengan mengikuti seleksi tersebut seleksi seberat apapun ia jalani dengan banyak latihan dan belajar. Tak lupa ia juga berdo’a memohon kepada Allah SWT agar terkabul keinginannya terkabul menjadi prajurit elit Kopassus. Dengan bekal kemampuan tekad yang kuat iapun berhasil dalam seleksi prajurit elit Kopassus.
” Berkat do’a orang tua dan juga kesungguhan dalam melatih diri dan juga belajar mandiri saya berhasil dalam seleksi prajurit elit Kopassus . Selama 7 bulan saya mengikuti sekolah komando hingga lulus 2006 menjadi prajurit elit Kopassus Grup 2 di Kartosuro sampai sekarang”, kenang Nur Khakim yang bermarkas di Kartosuro Sukoharjo.
Di Pasukan Kopassus inilah karier militernya semakin bagus berbagai penugasan operasi militer dan intelijen ia laksanakan dengan baik. Hampir semua daerah di Indonesia mulai Barat dan Timur mulai ia singgahi. Karier emasnya ketika tahun 2016-2017 menjalani tugas negara sebagai pasukan PBB UNAMIN Sudan Afrika. Disinilah kemampuan prajuritnya di uji karena harus bergabung dengan prajurit seluruh dunia. Ia menjalani tugas negara ini cukup baik sehingga bisa kembali ke tanah air berkumpul dengan istri dan satu anaknya.
Menjadi anggota Kopassus banyak tantangannya ,diantaranya terjun payung pun bukan hanya terjun statik yang buka payung di ketinggiannya 1000ft .Namun juga harus bisa terjun bebas yang parasutnya segi panjang itu harus jatuh bebas sampai ketinggian yang di tentukan baru buka payung ketinggiannya standar 8000 feet bahkan sampai 30.000 feet yg harus mengunakan oksigen. Selain itu kemampuan menembak juga terus dilatih terus menerus tanpa henti.
Melihat kondisi itulah Nur Khakim mengajak kepada lulusan SMA atau MA jangan takut untuk mendaftarkan diri menjadi prajurit TNI. Adapun bekal yang dipersiapkan selain belajar yang tekun juga melatih fisik dengan berolahraga secara teratur. Tidak usah berkecil hati meskipun anak desa jika tekun dan sungguh sungguh akan bisa menjadi prajurit handal seperti dirinya. (Mu’in)