Demak – Harga garam yang rendah menurut Hj. Ida Nursaadah,S Pd,M Hum bisa naik yang signifikan dengan cara tidak menjual garam krosok seperti saat ini. Dengan adanya berbagai macam teknologi lewat Bimbingan dan Pelatihan diharapkan petambak garam bisa membuat garam untuk konsumsi , untuk industry dan garam Pharmasi.

Hal itu dikatakan anggota DPRD Jawa Tengah  FKB itu ketika mengunjungi Show room garam dan Rumah Garam Industri  Koperasi Garam ROMA ( Roda Bersama Abadi ) desa Kedungmutih kecamatan Wedung Senin (23/1) . Ida bersama Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah juga menyerahkan bantuan peralatan berupa Mesin Traktor Tangan dua unit dan dua puluh alat dorong untuk mengangkut garam.

“ Setelah saya melihat dari dekat beberapa hasil garam yang telah di olah disini bisa saya katakan garam harganya akan mahal jika mau mengolah jadi bahan jadi. Misalnya garam iodium untuk konsumsi ,garam Na Cl tinggi untuk Industri dan juga ada garam pharmasi “, kata Ida

Dihadapan petambak garam perwakilan desa kecamatan Wedung Ida mengajak untuk terus memperbaiki kualitas garam dengan berbagai macam bimbingan dan Pelatihan . Seperti yang dilakukan oleh PW Muslimat Jawa Tengah dengan menggelar pelatihan peningkatan kualitas hasil garam . Selain itu juga memberikan bantuan peralatan sebagai stimulant.

“ Jangan hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah saja ,petambak garam harus mandiri dan bekerjasama dengan petambak lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan. Misalnya lewat berkelompok dan Berkoperasi seperti. Siapkah bapak bapak semua berubah untuk memperbaiki kualitas garam yang bagus ? kata Ida disambut kata Siap oleh semua yang hadir.

Ida juga mengatakan usai pelaksanaan Pelatihan dan Pemberian bantuan peralatan ini dia akan memonitoring dan mengevalusi kinerja petambak garam di Demak ini. Di lain kesempatan ia akan datang lagi ke lahan petmbak garam untuk melihat secara langsung tindak lanjut pelatiha. Ia berharap kabupaten Demak ini nantinya menjadi daerah penghasil garam yang berkualitas di Indonesia. (Muin)