Demak – Warga kabupaten Lamongan sejak dulu dikenal perantau di saantero Indonesia dan kuliner menjadi salah satu usahanya. Warung Lamongan Sehingga Warung Lamongan bisa kita jumpai di setiap tempat. Dan Pecel Lele menjadi salah satu andalannya.
Itulah kini dijalani Mas Neki warga desa Kalicilik kecamatan Kota Demak ini. Lelaki kelahiran Lamongan ini usai tamat SMA terjun mengelola satu Warung Lamongan milik ayahnya yaitu Pak Mahudi yang di kenal sebagai Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Adem Ayem
Warung yang dulunya di tunggui ayahnya saat ini diserahkan kepadanya . Mulai dari melayani pelanggan , belanja bahan baku sampai dengan memasak berbagai macam menu andalan seperti pecel Lele , Ayam goreng , burung Dara goreng, Tahu dan tempe penyet dan juga Nasi goreng khas Lamongan.
“ Dulu warung ini yang nunggu bapak , kini bapak buka Warung Lamongan di jalur lambat depan SMA Negeri Demak. Ini saya di bantu satu teman dari desa Wonosalam ini orangnya “, kata Mas Neki sambil menunjukkan anak muda disebelahnya.
Mas Neki mengatakan Ayahnya membuka warung Lamongan sudah lebih 19 tahun di Demak sampai sekarang buka di jalur lambat Katonsari Demak. Melihat usaha Warung Lamongan yang masih prospektif usai lulus SMA ia melirik usaha jualan Pecel Lele dan yang lainnya.
Ia berharap usaha Warung Lamongan yang ia tunggui semakin lama semakin ramai dan bisa menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya kelak. Saat ini ia menunggui warungnya dengan tekun dan setiap harinya ia menyisihkan hasil penjualannya disimpan untuk masa depannya .
“ Ini baru cari duit yang banyak om , nanti kalau udah punya uang banyak kita baru nikah. Mudahan mudahan selalu laris bukanya warung ini mulai jam 5 sore sampai jam 12 malam “, tambah Mas Neki.
Untuk harga menu makanan di Warung Lamongan Mas Neki ini cukup ekonomis , dengan uang Rp 20 ribu kita sudah bisa makan kenyang dengan lauk mulai dari Lele , Ayam , Bebek dan lainnya. Sehingga tak mengherankan jika warungnya jika malam menjelang ramai didatangi pelanggannya.(Muin)