Demak – Kekeringan yang melanda kabupaten Demak membuat pasokan air PDAM Wedung habis sehingga warga tak bisa lagi mendapatkan air bersih. Akibatnya warga kembali menggunakan air sumur dan kolam dangkal untuk mandi dan cuci. Meskipun berasa masin dan agak kotor namun mereka tetap menggunakannya.
Seperti yang terlihat di sebuah kolam di desa Kedungkarang kecamatan Wedung , tampak puluhan warga sedang mandi dan mencuci pakaian. Banyak pula warga yang mengambil air dari kolam ini untuk cuci peralaatan dapur dan juga kebutuhan WC.
Mukhibi Kepala Desa Kedungkarang pada kabarseputarmuria mengatakan , warga kembali menggunakan air kolam karena air PDAM di rumahnya tidak mengalir. Kolam yang berada tepat di depan rumahnya biasanya sepi kembali ramai kembali dengan dataangnyaa warga.
Sebelum adanya air PDAM kolam itu merupakan simpanan air untuk kebutuhan warga satu desa. Mereka menggunakan air kolam untuk kebutuhan MCK. Ketika ada air PDAM warga tidak lagi menggunakan air kolam untuk mandi dan cuci.
Oleh Pemerintah desa kolam ini dikembangkn sebagai obyek wisata dan kolam pancing. Di dalam kolam ini di tebari bibit ikan yang kemudian dibuka untuk pemancingan umum. Selain itu juga di operasikan perahu dan becak air sehingga jika hari libur ada beberapa warga dari luar desa berwisata ke kolam ini.
“ Nah ini kondisinya kemarau panjang air PDAM tidak mengalir maka wargapun kembali menggunakan kolam ini untuk Mndi dan cuci. Melihat kondisi seperti ini kami akan terus rawat kola mini agar lebih bermanfaat untuk warga desa kami “, kata Mukhibi.
Ditambahkan air dari kolam ini hanya bisa untuk mandaai dan cuci saja. Sedaangkan kebutuhan air untuk minum biasanya warga membeli air gallon langsung minum atau beli air lewat penjaja air dari Jepara dengan menggunakan jrigen. Satu Jrigennya Rp 4-5 ribu rupiah. (Muin)