Demak – Momen Hari Santri yang jatuh pada Hari Selasa 22 Oktober ini merupakan hari yang bersejarah bagi warga pesisir desa Kedungmutih. Hari yang membangkitkan lagi semangat cinta tanah air yang digelorakan Simbah Hasyim Asy’ari bergetar kembali. Desa ini menggelr acara Kirab Santri dan juga Istighosah.

Slamet Setia Budi salah satu panitia kegiatan Hari Santri desa Kedungmutih mengatakan , berbagai kegiatan diadakan dalm rangka memperingati hari santri . Satu hari sebelum hari Santri di gelar kirab atau karnaval santri mulai dari tingkat RA/TK ,MI , SD , Mts , MA dan pondok pesantren. Mereka keliling kampung dengan bersholawat dan membawa berbagai atribut kesantrian.

Selanjutnya pada Hari Selasa pagi diadakan ziarah kubur dan tahlil massal di pemakaman desa Kedungmutih dengan tujuan mendoakan seluruh umat muslimin dan muslimat khususnya warga desa Kedungmutih yang telah meninggal. Utamanya para ulama dan santri yang gugur membela kemerdekaan RI.

Usai berziarah santri santri kemudian mengadakan hataman Alqur’an bil ghoib dan binnadzor di Masjid Baitul Muttaqin desa Kedungmutih. Khataman dilakukan puluhan santri , diaantaranya dari Pondok Pesaantren Nurul Furqon desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak.

“ Nah puncak acara Hari Santri di desa Kedungmutih adalah Istighosah dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan di hadiri Abah Dimyati Rois dari Kaliwungu Kendal. Pengajian ini kegiatan rutinan jam’iyah kami dua tahun sekali menghadirkan mbah Dimyati Rois di desa Kedungmutih”, tambah Slamet.

Slamet berharap acara Istighosah dan Maulid Nabi ini selain dihadiri warga desa Kedungmutih sendiri juga waraga desa Tetangga seperti Babalan , Kedungkarang, Tedunan , Karangaji, Kedungmalang, Panggung dan Surodadi. Adapun tempat pengajian di Lapangan desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. (Muin)