Demak – Desa Kendalasem kecamatan Wedung merupakan desa penghasil garam sehingga di desa ini ada pangkalan atau Terminal garam. Garam dari lahan petambak diangkut perahu perahu kecil menuju ke pangkalan. Sesampainya di pangkalan garam langsung diangkut atau dinaikkan keatas truk untuk dikirim ke kota yang membutuhkan.
Pantauan kabarseputarmuria dilapangan kondisi pangkalan garam perlu perbaikan atau pembangunan diantaranya belum ada talud permanen sehingga penurunan garam dari perahu ke darat kurang lancar. Selain itu sungainya juga dangkal sehingga ketika air sungai surut jalannya perahu terganggu.
” Kondisi pangkalan seperti ini sudah lama,jika air surut perahu yang membongkar garam harus antri. Sehingga membuat penghasilan berkurang jika airnya tinggi tak usah antri lama lama. Kalau air surut kaya begini biasanya bisa 3 rit kini hanya 2 rit”, kata Ahmad Said salah satu tenaga pelangsir garam dari lahan ke pangkalan pada kabarseputarmuria Minggu (22/9).
Ditambahkan Ahmad Said pelangsir garam di desa Kendalasem ada sekitar 20 orang dengan tenaga 1 orang setiap perahunya. Mereka berharap ada pembangunan di area pangkalan garam di desa Kendalasem. Selain pelangsir masih ada puluhan warga desa Kendalasem yang menekuni pekerjaan sebagai tenaga menaikkan garam ke Truk. Setelah garam diangkut ke pangkalan selanjutnya garam ditiriskan setelah kering garam garam dimasukkanzak zak selanjutnya dinaikkan ke atas truk untuk segera dikirim ke luar kota.
” Dengan pengerukan sungai dan pembangunan talud akan mempercepat distribusi garam dari lahan ke pangkalan. Mudah mudahan ada respon dari pemerintah mulai dari desa sampai atas”, tambah Said
Selain garam yang dihasilkan petambak garam dari desa Kendalasem. Garam dari desa tetangga seperti Kedungmalang, Kedungmutih dan Babalan pemasarannya juga lewat pangkalan garam desa Kendalasem. ( Muin)