SEPUTARBANJAR.COM.BANJARNEGARA- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banjarnegara, memilih Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara  sebagai pioner desa anti-politik uang. Desa ini dipilih lantaran ada komitmen kuat dari aparatur serta masyarakatnya untuk menjadikan Pemilu 2019 lebih berintegritas.

Desa Gumiwang merupakan yang pertama menjadi desa anti-politik uang di Kabupaten Banjarnegara dan menjadi bagian upaya  dari bawaslu untuk mengikis budaya politik uang yang selalu muncul setiap event pemilu.

“Kami menggandeng Desa Gumiwang yang berkeyakinan bahwa hampir separo penduduknya sudah berikrar anti politik uang,” kata Sarno Wuragil saat deklarasi desa anti money politik di aula balai  Desa Gumiwang Rabu (6/3/2019).

Pihaknya juga berharap deklarasi desa anti money politik  contoh untuk desa desa lain untuk meniru untuk  menolak politik uang dalam kontestasi politik.

Dalam praktiknya nanti Bawaslu  akan  terus memonitor  desa yang sudah mendeklarasikan untuk untuk menolak politik uang.

“Nantinya kami akan memberikan reward ketika  desa yang bersangkutan memang bener benar berhasil menolak praktik- parktik  politik uang di desanya,” lanjutnya.

Bawaslu  juga berharap  deklarasi desa anti money politik yang dilakukan Desa Gumiwang bisa melebar dan menjadi motovasi desa lain untuk melakukan hal yang sama dalam pemilu 2019 ini.

Kepala Desa Gumiwang Arif Fahrudin mengatakan, akan memberdayakan ulama dan seluruh elemen  ulama untuk memberikan motivasi kepada warga.

Menurutnya, deklarasi anti money politik  mengandung nilai perjuangan untuk menciptakan pemimpin yang luar biasa dan memiliki komitmen yang kuat untuk masyarakat.

“Mereka para kontenstan pemilu juga tidak akan terbebani materiil  dan fokus menghadirkan ide kreatit membangundan punya komitmen kuat dengan masyarakat ,” katanya

Dia juga mengakui, meski sudah deklarasi namun pihaknya mengakui jika masih ada warga yang belum sepakat dengan praktik anti money politik

“Kita sekarang memerlukan sebuah contoh titik titik kebaikan untuk pembelajaran, meski secara hasil kita serahkan kepada yang diatas,” lanjutnya.

Disinggung mengenai sanksi kepada warga jika menerima praktik money politik, pihaknya  sementera belum memusyawarahkan secara detail, namun dalam beberapa hari nanti pihaknya berharap ada perkembangan.

“Memang ini adalah gerakan jangka panjang untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak menggunakan uang dalam memilih pemimpin,” ujar dia.

Lebih jauh Arif menjelaskan, di desanya saat ini ada 6 calon legislatif yang akan maju dalam kontestas pemilu 2019.

“ Kita akan fokus memberikan pembelajaran anti money politik kepada masyakat bukan kepada caleg,” tambahnya.

Tarsono,(55) warga Desa Gumiwang mengatakan akan berkomitmen mendukung deklarasi desa anti money Politik .

Dia berharap akan lahir pemimpin yang benar benar menjadi wakil rakyat di parlemen dan bisa memberikan ide pemikiran untuk mensejahterakan masyarakat.

“Kalau mau memlilih pemimpin yang  jujur ya harus dimulai dari hulunya, yaitu tidak main money politik, baik caleg maupun warganya,”katanya. (M. Anhar/seputarbanjar.com).