Demak – Mempunyai rumah yang sehat dan layak huni merupakan keinginan setiap orang. Namun karena penghasilan yang pas-pasan keinginan itu tidak terlaksana. Meskipun rumahnya tidk sehat dan tidak layak huni namun terus ditempati karena ketidaktersedian dana rehab rumah.
Hal itu yang dialami Sumariyo warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak ini . Meski rumah yang ditempati kini rusak parah namun dibiarkan begitu saja karena tak ada biaya rehab rumah. Penghasilannya sebagai tukang angkut sampah sekolah dan warga hanya cukup untuk makan sehari-hari. Istrinya sebagai buruh angkut atau gendong juga penghasilannya tidak menentu.
“ Ya saya setiap hari tidur disini meski kondisinya kayak begini ya saya tempati , mau dimana lagi lha wong ini memang rumah saya. Kalau hujan ya kehujanan lantainya licin kayak gini “, kata Sumariyo yang ditemui kabarseputarmuria di rumahnya yang tampak kumuh dan pengap.
Selain dindingnya yang bolong sana sini , atap gentingnya juga bocor jika hujan bercampur angin. Lantainya juga masih berupa tanah liat sehingga jika hujan tiba lantainya licin . Suasana di dalam rumah juga kelihatan kumuh dan pengap karena kurangnya ventilasi . Selain itu penerangan listriknya tidak begitu terang sehingga kelihatan tidak sehat.
Ia berharap kepada pemerintah mulai dari desa sampai ke atas untuk memberikan dana untuk bedah rumahnya yang tidak layak huni. Dengan adanya bantuan dana itu ia berharap rumah yang ia tempati sekarang menjadi rumah sehat dan layak untuk ia tempati bersama keluarganya. Selama ini ia menanti bantuan bedah rumah dari desa namun belum ada realisasi sampai sekarang.
“ Ya yang namanya orang tidak punya ya berharap bantuan dari pemerintah. Dengan adanya bantuan itu rumah saya bisa diperbaiki. Kalau biaya sendiri saya tak mampu kerja saya sebagai tukang angkut sampah dan istri buruh gendong . Tolong pak Pemerintah bantu orang kecil seperti saya ini “, harap Sumariyo.
Selain rumahnya sendiri Sumariyo mengatakan di RTnya masih ada beberapa rumah yang tidak layak huni . Namun sayangnya jika ada bantuan turun entah dari pemerintahan desa atau yang lainnya selalu terlewati . Justru yang rumahnya bagus malah mendapatkan dana bedah rumah itulah yang kadang membuat diri menangis dalam batin. (Muin)