Jepara – Dengan semakin padatnya lalu lintas jalan raya membuat pertigaan dan perempatan jalan perlu pengaturan lalu lintas. Untuk jalan yang sudah tersedia Lampu Pengatur Jalan ( Traffic Light) hal itu tidak menjadi masalah. Namun bagi perempatan atau pertigaan jalan yang tidak ada lampu membuat kemacetan jika tidak ada yang mengatur.

Inilah yang membuat Pak Nur Mahfud warga desa Pecangaan Kulon terjun menjadi Relawan Pengatur Lalu Lintas di depan Polsek Pecangaan. Setiap pagi hari mulai jam 6 pagi ia sudah ngepos di pertigaan depan Polsek . Dengan sigap ia mengatur lalu lintas seperti Polisi dengan menghentikan arus lalu lintas dan juga menjalankannya.

“ Ya awalnya tidak sengaja ketika itu saya ngojek di sekitar terminal Pecangaan, Nah ketika itu lalu lintas padat dan krodit lalu saya coba mengaturnya . Dengan adanya yang mengatur jalan jadi lancar. Nah mulai itulah saya sempatkan waktu untuk terjun ke jalan sampai sekarang “, kata Pak Nur Mahfud pada kabarseputarmuria.com Jum’at (4/1)

Nur Mahfud mengatakan , awalnya memang berniat untuk mengurai lalu lintas . Namun satu dua pengendara khususnya mobil memberikan uang sebagai balas jasanya sebagai pengatur lalu lintas. Ia tidak memaksa meminta kepada pengendara ,namun satu dua dengan rela memberikan . besarnya uang yang diberikan tidak tentu mulai Rp 500, Rp 1.000 . Rp 2.000 kadang ada juga yang Rp 5.000,-.

Ia mengkal di pertigaan depan Polsek Pecangaan mulai jam 7 pagi sampai dengan jam 11 siang. Jam jam sibuk atau lalu lintas padat yaitu mulai jam 7 pagi sampai jam 9 . Oleh karena itu ia mengakhiri kegiatan sebagai Relawan Pengatur Lalu Lintas sekitar pukul 11 siang. Selain kondisi jalan sepi juga kondisi jalan cuacanya cukup panas.

“ Ya Alhamdulillah satu hari dari para pengendara saya bisa dapat uang Rp 100 ribuan kadang juga lebih . Uang tersebut bisa saya gunakan untuk membiayai hidup keluarga. Sore harinya saya seperti biasa ngojek “, aku pak Nur Mahfud. (Muin)