Demak – Tahun ini hasil garam di sentra pembuatan garam rakyat di kabupaten Demak hasilnya naik dibandingkan tahun yang lalu. Selain itu harga garam hingga berakhirnya musim panen juga bagus. Hal ini membuat petambak garam melaksanakan ibadah Umroh dari hasil garam. Desa Kedungkarang dan Kedungmutih yang merupakan sentra garam bulan ini pada hari Jum’at 16 Nopember memberangkatkan 14 warganya berangkat umroh ke tanah suci via biro Haji dan Umroh Armina Rekaperdana. Setelah itu masih ada lagi keberangkatan Umroh dari hasil garam ini.

10 orang dari desa Kedungkarang dan 4 orang dari desa Kedungmutih. Mereka yang beribadah umroh rata-rata adalah petambak garam. Dua tahun terakhir ini petambak garam penghasilannya menanjak tajam karena harga garam yang bagus. Tahun 2017 yang lalu merupakan sejarah emas para petambak garam karena harga garam bisa tembus lebih dari Rp 200 ribu setiap kwintalnya.

“ Kalau tahun ini awal panen harga masih tinggi kisaran Rp 160 ribu perkwintalnya. Namun ketika mulai panen raya harga turun menjadi Rp 130 ribu setiap kwintalnya. Sedangkan habis panen harga cenderung turun perkwintalnya Rp 90 ribu. Dengan harga garam segitu petambak masih untung banyak “, kata Hamzawi Anwar pengepul garam dari desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria.com.

Keuntungan berlipat jika petambak garam pemilik lahan sendiri tanpa memikirkan biaya sewa lahan. Sehingga keuntungan mereka cukup banyak selain untuk kebutuhan harian makan dan biaya lainnya, Sisanya banyak yang digunakan untuk berangkat ibadah Umroh ke tanah suci Makkah dan Madinah. Selain itu banyak pula pengunakan uangnya untuk membeli sepeda motor baru bahkan mobil.

“ Banyak pula hasil penjualan garam untuk memperbaiki rumah karena rumah yang mereka tempati puluhan tahun tidak diperbaiki karena tidak ada biaya . Untuk makan saja pas pasan ketika harga garam masih rendah sehingga mereka tidak mampu untuk memperbaiki rumah . nah ketika harga garam bagus hasil melimpah merekapun ramai ramai memperbaiki rumah mereka yang sudah tua dan rusak “, papar Hamzawi

Mashuri salah satu petambak garam mengaku ia bersyukur selama dua tahun menggarap lahan garam sewaan namun hasilnya cukup lumayan. Selain bisa membayar BPIH untuk dia dan istrinya . Tahun ini istrinya juha berangkat Umroh dari sisa pembayaran BPIH .Jika ada rezeki iapun akan berangkat Umroh seperti istrinya. (Muin)