Demak – Desa kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak sejak digolontorkan Dana Desa tiada henti membangun sarana dan prasarana desa. Desa pesisir ini mendapatkan gelontoran dana desa sebesar Rp 1.156.423.000 dana tersebut tahun ini diprioritaskan untuk pemeliharaan dan pembangunan jalan sebesar Rp 496.085.000 dan membangun talud sebesar Rp 500.396.000,-. Ini semua dilakukan agar warga benar benar merasakan manfaat digelontorkannya dana desa.
“ Memang Dana Desa kami prioritaskan untuk membangun jalan dan talud dulu. Karena warga mengharap jalan dan lingkungannya tidak kumuh dan becek jika musim penghujan. Jalan jalan kampung akan kita selesaikan lebih dahulu. Seperti jalan nelayan ini kami bangun agar mereka berangkat kerja ke laut nyaman tidak licin dan becek jika hujan”, kata Muhibi kepala desa Kedungkarang pada kabarseputarmuria.
Selain untuk membangun jalan , talud juga menjadi prioritaskan untuk mengurangi kekumuhan lingkungan desa. Dengan banyaknya saluran air di desa agar tidak kelihatan kumuh perlu dibangun talud . Dana APBdes yang digunakan untuk membangun talud ini ada sekitar setengah Milyar. Jumlah itupun tidak tahun ini saja tahun kemarin dana yang dikeluarkan untuk pembangunan talud ini juga hampir sama.
“ Tahun depanpun kelihatannya jalan dan talud masih menjadi salah satu usulan dari warga sehingga kami tetap akan menganggarkan Dana Desa untuk itu. Nanti setelah infrastruktur jalan daan talud sudah selesai kita akan kita kembangkan desa wisata. Misalnya merenovasi kolam desa untuk pemancingan dan hiburan”, tambah Muhibbi.
Sukirman warga desa Kedungkarang yang ditemui kabarseputarmuria mengatakan , desa Kedungkarang saat ini terus mengadakan pembangunan utamanya jalan. Contohnya jalan nelayan yang setiap hari dilewati untuk berangkat ke laut juga diperhatikaan pemerintah desa. Tahun lalu sudah ada pengecoran jalan nelayan dekat lapangan bola. Tahun ini di kampung relokasi juga diadakan pembangunan jalan nelayan.
Selain itu pemerintah desa juga membangun petilasan atau makam leluhur. Kini makam leluhur desa sudah dibangun rumah rumahan yang bagus. Sehingga warga yang ingin berziarah nyaman tidak seperti dulu karena cungkupnya sederhana. Selain itu tahun ini jalan menuju makam juga dibetonisasi sehingga jalan menuju makam tidak becek lagi . (Muin)