Jepara –  Bagi Muis warga RT 5 RW 1 desa Karangrandu kecamatan Pecangaan pendidikan bagi anak-anaknya adalah nomor satu . Meskipun  pekerjaannya hanyalah pedagang kecil makanan namun untuk soal pendidikan anak tidak mau kalah dengan yang lainnya. Selain keinginan anaknya sendiri untuk bersekolah tinggi , ia juga memberi dorongan meskipun hidupnya pas-pasan.

“ Anak saya 4 orang mas yang pertama pendidikannya Sarjana sudah menikah , yang nomor dua semester akhir di  STAIN Kudus , yang nomor 3 kuliah di Al-Azhar Kairo Mesir semester tida sedangkan yang nomor 4 masih kelas 4 SD “, kata Muis pada kabarseputarmuria.com di pasar baru desa Kedungmutih Demak

Muis mengatakan untuk anak yang pertama tidak ada kesulitan untuk masalah biaya kuliah anak karena hanya satu saja sehingga bisa menyelesaikannya hingga lulus Sarjana. Mulai anak yang kedua dan ketiga inilah mulai terasa berat menanggung biaya pendidikan di Perguruan Tinggi. Terutama kiriman yang untuk anaknya yang di Mesir inilah yang selalu wajib ia kirimkan.

“ Kalau yang untuk nomor 2 di STAIN tidak begitu berat karena bisa dicicil sambil jalan kebutuhannya , namun untuk yang di Mesir inilah yang setiap bulan harus saya siapakan minimal 1 juta setiap bulan. Bahkan kalau untuk kebutuhan lain bisa sampai dengan 2 juta rupiah “, keluh Muis

Anaknya nomor 2 Muhammad Tahlisul Minan adalah luluslan MA Guyangan Pati mendapatkan beasiswa kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir . Namun sayangnya yang bebas biaya hanyalah uang kuliahnya saja. Untuk kebutuhan makan dan kos di Mesir harus mengeluarkan biaya sendiri . Inilah yang membuat ia harus pontang panting dan banting tulang untuk memenuhi kiriman anaknya yang di Mesir itu.

“ Ya gimana lagi kerja saya sama istri hanya jualan makanan matang kecil-kecilan di pasar , sambilan saya sebagai tukang ojek . Untuk membiayai dua anak kuliah rasanya berat sekali . Gimana ya apakah ada cara meminta bantuan pada pemerintah untuk membantu biaya kuliah anak saya yang di Mesir ya “, harap Muis

Dengan kebutuhan yang semakin besar setiap bulannya untuk kebutuhan kuliah anaknya itu . Muis berharap ada fihak-fihak yang membantu biaya kuliah anaknya yang di Mesir. Terutama pemerintah daerah bisa memberikan bantuan beasiswa untuk biaya hidup anaknya yang kuliah di Mesir.

Dengan adanya biaya itu beban hidupnya tidak berat lagi , apalagi kebutuhannya 4-5 tahun  sampai anaknya lulus sarjana. Dengan hanya mengharapkan hasil dari jualan makanan kecil-kecilan ia pesimis anaknya bisa menyelesaikan kuliahnya di Mesir. Sekali lagi ia berharap ada fihak-fihak yang membantu kelancaran studi anaknya di Universitas Al Azhar Mesir.

“ Kemana akan saya urus agar anak saya bisa mendaptkan bantuan pendidikan yang saat ini kuliah di Mesir , sekali saya mohon bantuannya agar kuliahnya bisa selesai mas “, harap Muis menutup sua. (Muin)