Jepara – Pernahkah anda melihat pohon randu atau kapuk di pinggir jalan ? Nah jika musim pohon ini berbuah  dan tua kadang mengganggu pengendara karena kapuknya beterbangan ke sana kemari. Namun bagi Siswanto warga desa Ngasem kecamatan Bate Alit pohon randu yang berbuah kering menjadi rejeki baginya. Sudah empat tahun ini ia berprofesi sebagai penebas pohon kapuk randu pinggir jalan.

“ Lho ini tidak hanya ngambil mas , saya lelang atau nebas pada pemerintah desa.  Contohnya di desa Surodadi ini ada berapa pohon lalu penebas datang ke balai desa setelah harga jadi dan saya jadi pemenangnya saya bayar lalu buah kapuk randu ini saya ambil “, kata Siswanto pada kabarseputar muria ketika panen kapuk randu di desa Surodadi Kecamatan Kedung .

Jumlah pembayaran tergantung dari jumlah pohon randu serta buah yang kering. Semakin banyak pohonnya dan buah kering juga banyak bayarnya ya banyak. Namun jika hasilnya sedikit kita menaksir harganya juga sedikit. Meskipun kelihatannya tumbuh liar namun pohon randu ini bisa memberi pemasukan kepada desa.

Siswanto mengaku selama empat tahun menjalankan usahanya sebagai penebas pohon Randu ia sudah menjelajahi beberapa daerah di sekitar Jepara misalnya Kudus , Pati . Jika ada pohon ramdu yang buahnya sudah kering iapun menghubungi aparat desa setempat. Jika belum ada yang menawar iapun memberikan harga . Jika tidak ada peminat iaupu langsung eksekusi atau mengambil buah randu.

Dalam mengeksekusi pohon pohon randu pinggir jalan iapun menurunkan timnya setidaknya ada 4-5 orang yang ia terjunkan ke lapangan. Ada yang bagian atas atau yang memotong buah randu . ada yang bagian pungut dan juga ada yang bagian angkut randu. Buah randu kering itupun dimasukkan dalam zak zak besar yang ditempatkan di bawah pohon , setelah terkumpul banyak baru diangkut dengan kendaraan roda emapat.

“ Untuk pemasaran saya tidak kesulitan berapapun buah randu kering ini akan diambil pengepul dri karaban Pati. Untuk penjualannya memakai ukuran zak satu zak harganya sekitar 200 ribu rupiah . Jadi sampai rumah nanti kita pilah pilah yang dibeli yang benar benar kering saja “, kata Siswanto yang juga ahli sangkal Putung di rumahnya desa Ngasem.

Ia tidak hanya penebas pohon randu saja , namun  menebas apa saja terutama pohon yang berbuah. Misalnya Mangga , rambutan , durian dan buah lainnnya. Jika musim pohon randu berbuah ia pasti kemana saja yang ada pohon randu berbuah. Oleh karena itu desa desa yang banyak pohon randunya pasti sduah saya jelajahi.

Setiap pekerjaan pasti ada resikonya , seperti menebas pohon randu ini harus hati hati ketika pohon randu terletak di pinggir jalan besar. Karena lalu lintas ramai waktu untuk memanen juga lama . Kalau tidak hati hati juga bisa terserempet kendaraan besar. Bahkan kadang satu dua pengendara ada yang marah karena lalu lintas terganggu. (Muin)