Jepara- Kejadian yang pada akhirnya menewaskan Agus Suwito (30), warga Desa Kendeng Sidialit, Welahan ini, masih gelab. Belum ada tanda-tanda mengenai kemungkinan siapa pelaku kejahatan yang terjadi di pagi hari pada Senin (30/7) lalu, itu. Penanganan kasus pembacokan yang terjadi di Jalan Raya Kalinyamatan-Welahan, Jepara, sudah 4 hari berlalu.
Polres Jepara melalui Kasatreskrim AKP Budi Santoso menyatakan sampai sejauh ini pihaknya masih terus melakukan upaya pengungkapan kasus ini. Pihaknya menyatakan akan terus melakukan penyelidikan terkait kejadian yang menghebohkan masyarakat tersebut. Namun demikian pihaknya menyatakan masih belum bisa memberikan pernyataan terkait dengan perkembangan penanganan kasus ini.
AKP Budi Santoso menyebutkan pihaknya kini masih akan terus bekerja keras terkait pengungkapan kasus ini. Pihaknya menyatakan masih terus melakukan pendalaman-pendalaman atas informasi-informasi yang ada di seputaran kasus ini. Sejumlah upaya sudah dilakukan oleh jajarannya untuk bisa segera menangkap para pelaku pengeroyokan yang berakhir dengan kematian korban tersebut.
“Nanti kalau sudah ada titik terang, dan kami berhasil menangkap para pelakunya, maka kami tentu akan menyampaikan kepada masyarakat. Tapi untuk saat ini belum ada yang bisa kami sampaikan. Doakan saja, semoga kasus ini bisa segera terungkap,” ujar AKP Budi Santoso, Kamis (2/8). Seperti yang dilansir dari Wawasan .Co
Kasus pembacokan yang menewaskan Agus Suwito terjadi pada Senin (30/7), pagi sekitar jam 08.30 WIB. Kejadian tersebut berlangsung di Jalan Raya Kalinyamatan-Welahan, seberang jalan sekitar SPBU Gotri. Seorang saksi mata H. Mashudi menyebutkan, sebanyak 4 orang laki-laki yang turun dari sebuah mobil sedan langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban. Diantara mereka ada yang menggunakan senjata tajam dan melakukan penganiayaan terhadap korban. Sempat melakukan perlawanan, korban akhirnya tak berdaya.
“Saya lihat ada seorang wanita yang terlibat dalam kejadian ini. Awalnya wanita itu dibonceng korban mungkin. Tapi setelah ada 4 laki-laki yang mengeroyok, saya lihat si wanita juga ikut mengeroyok,” ujar H. Mashudi memberikan keterangan.
Namun H. Mashudi menyatakan tidak bisa memastikan bagaimana kejadian itu sebenarnya. Pihaknya menyatakan kaget dan syok melihat kejadian itu dari jarak sekitar 10-an meter. Saat itu, H Mashudi yang Ketua MUI Jepara ini sedang naik sepeda motor ke arah Welahan. Karena mendapatkan telepon dirinya kemudian berhenti untuk menjawab panggilan teleponya. Saat itulah, dirinya dengan mata kepala sendiri melihat kejadian itu.
Sementara itu sumber di RSUD Kartini Jepara menyebutkan, korban meninggal setelah dilakukan perawatan terhadap beberapa luka-luka di tubuhnya. Korban mengalami sedikitnya luka sayatan benda tajam di bagian kepala dan punggung. Sedangkan penyebab kematiannya justru diduga dikarenakan pukulan benda keras pada bagian kepalanya. Diketahui, tengkorak korban mengalami retak dan menyebabkan masalah serius pada bagian dalam kepalanya.(WWS.CO)