Jepara – Hari hari ini petambak garam di jepara mulai panen . Produksi yang semakin meningkat membuat harga garam di Jepara terus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan permintaan garam masih sepi , sedangkan petani setiap hari berproduksi . Kini harga garam di tingkat petani berkisar Rp 900-Rp 1.000 untuk per kilogramnya.
Salah seorang pemilik tambak garam di di desa Kalianyar kecamatan Kedung Kholil , mengungkapkan, harga garam beberapa hari lalu sempat menyentuh kisaran Rp 110 ribu per tombong. Untuk setiap tombong berisi sekitar 80 kg. Namun seiring produksi yang bertambah, harga tersebut kian merosot. “Sebentar lagi akan memasuki puncak panen dan diperkirakan harganya akan terus merosot , hal itu terjadi setiap panen selalu tutun harganya ,” katanya.
Kholil menambahkan, Agustus mendatang saat puncak panen, harga garam bisa turun sampai Rp 800 – per kilogram atau kurang lagi tergantung stok dan pembeli . Meskipun demikian , harga saat ini petani sebenarnya masih untung.
“ Harga saat ini kita sebenarnya masih untung, meski ongkos produksinya juga tinggi untuk menyiapkan lahan membayar tenaga kerja , beli peralatan dan juga pembelian geo isolator ,” papar tambah Kholil .
Disisi lain Hamzawi Anwar salah satu pengepul garam mengatakan , selain pengaruh stok yang melimpah, ada pula faktor cadangan garam impor yang sempat dimasukan oleh pemerintah pusat digelontorkan ke pasaran . Dengan bertambahnya garam dipasaran mengakibatkan turunnya permintaan garam local yang menyebabkan penurunan harga .
“Selain itu kondisi cuaca juga mendukung, jadi untuk produksi garam tahun ini boleh dibilang bagus kualitasnya. Tidak hujan. Bukan seperti tahun lalu yang cuacanya tidak menentu, sehingga sering tidak jadi pas bikin garam. Untuk sekarang kondisinya bagus, garam melimpah,” jelas Hamzawi . (Muin)