Demak  – Petani garam rakyat di  Kecamatan Wedung yang menjadi  sentra produksi garam di Kabupaten Demak , mulai mempersiapkan lahan produksi garamnya untuk menghadapi musim kemarau. Para petani, mulai memperbaiki tanggul dan lahan termasuk saluran air sebelum memasuki musim produksi.

”Sekarang umumnya petani mulai mempersiapkan perbaikan tanggul dan saluran irigasi sebagai tahap awal penggarapan tambak garam,” kata Imron  (47 th), salah seorang petani garam asal Desa Kedungkarang  Kecamatan Wedung Minggu   (6/05).

Menurut Imron , cuaca saat ini memang tidak menentu, sebab kerap kali hujan dan diprediksi akan terjadi kemarau basah (lanina). Meski demikian, petani garam di daerahnya tetap melakukan persiapan dengan membenahi lahan sebelum masa produksi untuk musim kemarau 2018.

”Pembenahan lahan itu membutuhkan sekitar satu bulan yang diawali dari awal bulan Mei , sehingga apabila cuaca mendukung akhir Juni dan Juli, petani sudah mulai produksi bahkan sebagian ada yang panen,” kata Imron.

Dirinya dan petani lainnya berharap kondisi cuaca pada musim kemarau tahun ini normal dan mendukung terhadap produksi garam rakyat. Dengan musim yang normal maka diharapkan hasil petani cukup lumayan banyak. Disamping itu harga garam juga masih tinggi . Sehingga momen ini diharapkan untuk peningkatan kesejahteraan petambak garam

”Tahun 2017 lalu musim kemarau normal namun tahun ini ada yang memprediksikan panjang . tahun kemarin petambak garam cukup bagus penghasilannya karena harga garam perkwintalnya masih dihargai Rp 200 ribu . Sehingga  banyak petambak yang  memperbaiki rumah , beli motor ,mobil dan banyak yang haji dan umroh ” Ucapnya.(Muin)