Demak – Desa Tedunan kecamatan Wedung kabupaten Demak saat ini dikenal sebagai daerah penghasil kain tenun . Ada lebih seratus warganya yang bekerja sebagai penenun kain . Dahulunya mereka menenun di luar desa yaitu ke desa Troso kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara. Namun enam tahun yang lalu mereka tak lagi keluar desa karena alat tenun bisa di bawa kerumah.
Sistemnya tetap borongan seminggu sekali mereka mendapatkan upah , biasanya hari kamis dan juga ada yang hari Senin tergantung kesepakatan . Pada hari itu biasaya kain diambil atau setorkan ke si pemilik alat tenun sambil mengambil bahan berupa benang yang telah di pola.
Salah satu penenun kain adalah Ali Rofii dan istrinya Siti Mariyati yang tinggal di RT 03 RW 02 desa tedunan kecamatan Wedung kabupaten Demak . Pasangan suami istri penenun kain ini mengatakan pekerjaan sebagai penenun kain telah ia jalani hampir dua puluh tahun. Selama dua dasa warsa itu statusnya tidak berubah hanyalah sebagai pekerja pembuat kain tenun. Alat tenun yang digunakan sehari-hari masih milik bosnya.
Menurut Ali Rofii kendala nya selain tidak punya modal untuk membeli alat tenun dan bahan pembuat kain juga tidak punya pengalaman untuk memasarkan meskipun ketrampilan menenun kain telah ia kuasai mulai dari pewenteran sampai kain jadi. Namun ia bersyukur dari pekerjaan sebagai penenun kain ini ia bisa mendapatkan penghasilan Rp 500 ribu – Rp 600 ribu setiap minggunya.
Selain pak Ali Rofii masih ada seratus lebih pekerja tenun yang juga senasib ,Melihat industry Tenun Troso yang cukup potensial untuk dikembangkan di desa Tedunan ini diperlukan kepedulian dari pemerintah daerah .
Mereka para pekerja yang telah puluhan tahun bergelut membuat kain tenun ini agar bisa menjadi pengusahayang handal . Selain bisa membuat kain tenun mulai dari bahan baku sampai , kain jadi siap jual, juga bisa memasarkan hasil produksi ke luar kota , luar pulau bahkan ekspor keluar negeri.
Mereka para pekerja memerlukan bimbingan dan pembinaan dari pemerintah lewat Dinas terkait misalnya dengan dengan cara diberikan pinjaman modal kerja bunga rendah untuk pembelian alat tenun dan juga pembelian bahan baku seperti benang dan yang lainnya . Dengan peralatan dan bahan tersebut mereka bisa berproduksi sendiri yang akhirnya bisa menjual sendiri tidak lagi menggantungkan hidupnya pada bos.
Jika hal itu terealisasi maka nantinya di desa Tedunan akan berdiri toko-toko yang menjual kain tenun berbagai model yang dibutuhkan. Pembeli bisa datang langsung ke desa Tedunan atau dikirim ke berbagai tempat yang membutuhkan. Agar hal tersebut tereralisasi maka diperlukan kerjasama berbagai fihak . Selain dinas yang terkait juga perbankan atau lembaga keuangan yang menyuplai permodalan untuk usaha tenun ini. ( Muin)