Jakarta, 31 Juli 2017 Kemarin, sebanyak 50 wanita muda berprestasi Indonesia berhasil mendapatkan dukungan untuk melangkah maju dan meraih impian layaknya wanita modern masa kini di malam inagurasi program Fair & Lovely Bintang Beasiswa yang diinisiasi oleh Fair & Lovely, bekerja sama dengan Hoshizora Foundation.

Dari 50 Wanita muda adalah dibawah ini :

Bening Lestari

Bening yang berasal dari Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, merupakan salah satu penerima Fair & Lovely Bintang Beasiswa. Terinspirasi dari kebahagiaan yang ia rasakan saat sembuh dari sakit membuatnya ingin berbagi kebahagiaan itu ke orang lain dengan menjadi seorang perawat. Bening merasa bahwa profesi tersebut adalah profesi luar biasa. Dengan menjadi perawat, ia bekerja sembari ibadah dengan menolong orang lain, dan membuat mereka jauh dari penderitaan dan rasa sakit. “Hidup harus selalu mengamalkan ibadah”, hal inilah yang selalu ditanamkan ayah Bening sedari dulu. Ayah Bening selalu mengajarkan bahwa Tuhan pasti selalu memberikan jalan ketika kita melakukan yang terbaik dan percaya terhadap-Nya.

Kondisi ekonomi keluarga yang menantang untuk memberikan biaya kuliah bukan menjadi hambatan bagi Bening bisa mengenyam pendidikan. Orang tuanya sangat mendukung pendidikan Bening. Mereka memandang bahwa bekal pendidikan akan menjadi satu-satunya warisan yang bisa diberikan olehnya kepada buah hatinya. Orang tuanya pula yang selalu memberikan motivasi kepada Bening untuk terus mengenyam pendidikan, termasuk menjadi yang berperan untuk mendaftarkan Bening dalam Fair & Lovely Bintang Beasiswa. Dengan mendaftar Fair & Lovely Bintang Beasiswa, Bening ingin meneruskan kuliah ke Universitas Gajah Mada jurusan ilmu keperawatan. Bening pun berharap dapat mengikuti program pendampingan untuk modal pengembangan diri dan kesempatan untuk bisa terjun langsung ke masyarakat. Bening bermotivasi untuk menjadi perempuan yang kuat agar bisa membantu ayah dan ibunya kelak.

 

Nirmala Arum Pratiwi

Nirmala adalah salah satu pendaftar FAL Beasiswa yang berasal dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia bercita-cita sebagai guru, karena ia ingin mencerdaskan anak-anak Indonesia. Ia lahir dari keluarga pra-sejahtera yang terpanggil untuk menyebarkan kebaikan untuk orang lain, bukan untuk memperkaya diri sendiri namun untuk pay it forward.

Untuk mencapai cita-citanya, Nirmala bekerja paruh waktu sejak SMA sebagai pengajar/guru les. Pendapatannya sebagai guru dapat membuatnya meringankan beban kedua orang tuanya. Saat Ayah Nirmala sakit ginjal, keluarganya harus mengeluarkan banyak biaya yang membuat ekonomi keluarga semakin kesulitan. Tetapi dengan adanya peristiwa tersebut membuat ia sadar untuk bangkit dan berjuang sendiri agar masa depannya terwujud tanpa membebani kedua orang tuanya.

“Membalas budi kepada bangsa Indonesia” menjadi salah satu motivasinya dalam berjuang menggapai cita-cita. Nirmala ingin mengupayakan anak-anak Indonesia menjadi anak yang berkehidupan lebih baik, dengan karakter dan moral yang baik pula. Baginya, menempuh pendidikan universitas bertujuan untuk perbaikan etika, pembalasan budi kepada bangsa dan sebagai tabungan amal di akhirat nanti. Belajar dan bersekolah adalah kewajiban dan kebutuhan anak Indonesia agar bisa  membawa bangsa Indonesia ini jadi lebih baik.

 

Chrysnanda Kusuma Wardhani

Chrysnanda adalah salah satu penerima Fair & Lovely Bintang Beasiswa yang berasal dari Mojosongo, Surakarta. Ia ingin melanjutkan kuliah untuk mencapai cita-citanya sebagai dosen seni tari. Ia ingin melestarikan budaya tari Indonesia yang sekarang mulai menghilang. Darah seni Chrysnanda mengalir dari ayahnya yang juga menggeluti bidang seni sebagai pembuat alat musik tradisional. Jiwa seni sang Ayah inilah yang diturunkan ke Chrysnanda dan mengantarnya untuk mengambil SMK di Seni Tari.

Chrysnanda bercerita bahwa dia melihat banyaknya anak-anak yang tidak melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya. Oleh karena itu, Chrysnanda tidak hanya berusaha mewujudkan cita-citanya untuk menjadi dosen sembari melestarikan budaya, melainkan juga ingin membantu mengangkat status pendidikan orang sekitar untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi.

 

  1. Candra Palupi

Candra Palupi yang berasal dari Karang Duwet, Salatiga merupakan salah satu penerima beasiswa dari program Fair & Lovely Bintang Beasiswa. Candra memiliki cita-cita mulia, yaitu ingin menjadi pengajar dan pelatih para petani di Indonesia seperti yang dilakukan oleh ayahnya saat ini. Ayah Candra yang kini merantau di Kalimantan untuk memberikan pelatihan kepada petani di sana merupakan sumber inspirasinya. Semenjak SMA, Candra sangat suka mempelajari segala hal mengenai pertanian dengan membaca koleksi buku-buku milik ayahnya. Ia pun banyak dibekali pengetahuan tentang pertanian oleh ayahnya.

Candra merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Keterbatasan ekonomi yang juga menjadi latar belakang Candra mengajukan beasiswa untuk melanjutkan studinya. Ia pun berharap ke depannya ia dapat mempersiapkan bekal masa depan untuk menyekolahkan adik-adiknya. Untuk mewujudkan impian dan cita-citanya, Candra menujukan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.