Jepara – Kabar duka hari ini Sabtu 24 Juni sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri menimpa tiga keluarga di desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Tiga warga desa pesisir ini meninggal dalam kecelakaan di daerah pesajen Jepara.

Kedua korban atas nama Agung Asy’ari dan Mohammad Noyib ketika berita ini ditulis telah dikuburkan di pemakaman desa setempat sekitar pukul 8 pagi . Sedangkan satu korban atas nama Aprikan  masih dimandikan dan sebentar lagi juga akan dikebumikan di tempat yang sama sekitar pukul 10 .

Kabar seputarmuria di rumah korban , tidak mendapat keterangan yang jelas kronologi kematian korban. Namun dari beberapa sumber mengatakan  . Ketiga korban itu meninggal dunia akibat kecelakaan mengendarai  satu motor bertiga. Selain ketiga korban masih ada temannya satu motor yang juga dikendarai 3 orang namun mereka selamat.

Mereka pergi ke Jepara untuk  jalan-jalan bersama teman-temannya karena lama tidak bertemu. Diduga mereka mengantuk ketika menjalankan motor dengan kecepatan tinggi. Tepatnya dibelokan Pesajen satu motor yang dikendarai 3 korban meninggal yang didepan tidak menguasai jalan akhirnya menabrak tiang listrik. Motor yang dikendarai kecepatan cukup tinggi dan terjadilah keelakaan yang menewaskan ketiga korban.

“ Ketiga korban berangkat dari desa Kedungmalang ada lagi tiga temannya dari Kedungmalang sebelah timur sana, berangkatnya kalau tidak salah ya habis shalat Tarawih “, kata Bagus tetangga Agung pada kabarseputarmuria.

Bagus mengatakan Agung dan Muhammad Noyib temannya itu selama dua tahun bekerja di Kapal luar negeri. Pulang baru beberapa hari ,   iapun sehari sebelum meninggal masih sempat ngobrol dengan korban tentang pekerjaannya di luar negeri. Ketika malam kejadian itu ia bermain futsal di daerah Troso.

“ Nah ketika saya dikabari jika ia meninggal saya tidak percaya. Agung anaknya pendiam bahkan baru beberapa hari ini ia membuat akun BBM baru ping ping beberapa kali. Saya sangat kehilangan dia “, kata Bagus ketika bertakziah di rumahnya.

Hal sama juga dikatakan oleh Muzaeri pedagang Es campur yang mangkal di dekat rumah Agung . Agung malam sebelum kajadian masih njagong di dekat warungnya bersama sama teman-temannya . Setelah itu ia tidak tahu kemana mereka . Ia baru tahu Agung meninggal dunia ketika ada siaran di Masjid.(Muin)