Jepara – Jika anda melewati jalan raya di depan pesareyan Maulana desa Kedungmalang kecamatan Kedung anda pasti melihat pohon asam raksasa di tengah jalan. Pohon asam ini umurnya mungkin sudah puluhan tahun karena orang-orang sepuh di Kedungmalang mengatakan ketika ia masih kecil sudah ada pohon asam itu.
Diyakini warga bahwa pohon asam itu merupakan pohon asam tiban. Artinya tidak ada yang menanam namun tiba-tiba di tengah jalan itu tumbuh pohon asam raksasa. Dulunya jalannya sempit dan pohon asam itu terletak di pinggir jalan. Seiring dengan perkembangan jaman jalan dilebarkan maka pohon asam itupun kini terletak ditengah jalan.
“ Pohon asam ini cukup ajaib dan keramat , selain tiban tiba-tiba ada tempat itu juga tidak ada yang berani untuk menebangnya. Setiap ada perbaikan jalan pohon asam dibiarkan begitu saja. Ini ada pelebaran jalan pohon itupun tidak ada yang berani menebang “. Kata salah seorang warga desa kedungmalang pada kabarseputarmuria.
Pelebaran jalan di depan makam Maulana desa Kedungmalang ini ini dua jalur kiri dan kanan. Selain bernilai sejarah dan mistis pohon ini merupakan kebanggan warga desa Kedungmalang. Sehingga ketika jalan mulai di beton fihak pemborong tidak memotong pohon itu. Namun melebarkan jalannya saja . Sehingga ketika jalan ini jadi maka pohon asam ini terletak ditengah-tengah jalan.
“ Dulu ketika ada peninggian tanggul pernah ada becho yang merobohkan pohon itu , namun ketika akan menyentuh pohon itu begopun mati tiba-tiba. Begitu seterusnya akhirnya pohon itu dibiarkan tumbuh sekarang “, tambah sumber itu.
Memang di area pemakaman Maulana ini tumbuh berbagai macam tumbuhan yang besar-besar. Diantaranya pohon asam , pohon randu dan pohon gondang . Masing masing pohon itu mempunyai nilai mistis tersendiri. Pernah ada pohon asam yang “mangklung” dijalan. Untuk memotongnya dibutuhkan orang pintar.
Selain itu ada orang yang ingin membuat dan memotong pohon . Paginya pohon dipotong dan pagi hari berikutnya pohon yang roboh itu berdiri lagi.Sehingga sekarang jika ada yang memotong pasti akan melakukan istikatroh terdahulu. Dari hasil istikharoh itupun nanti terjawab boleh dipotong atau tidak.
“ Sehingga meski jalan ini dilebarkan karena harus melakukan ritual tertentu , maka fihak pemborong membiarkan pohon asam tumbuh begitu saja ditengah jalan. Nah kalau jalan ini jadi nanti akan menjadi jalan yang unik karena ditengah jalan ada pohon asam raksasa yang rindang. “ kata sumber menutup sua. (Muin)