Jepara – Yang namanya Pilkada ( Pemilihan Kepala Daerah ) pasti seru karena melibatkan orang-orang politik dan juga pemilih yang jumlah ratusan ribu orang. Mereka pemilih merupakan obyek dari pemilihan itu sendiri karena mereka adalah penentu dari hajat besar ini. Tanpa keterlibatan pemilih pemilihan akan terasa hambar
Sehingga tidak mengherankan mereka manjadi sasaran para tim sukses untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya. Berbagai macam cara dilakukan oleh mereka calon atau tim sukses. Mulai dari sekedar kumpul-kumpul menyampaikan visi dan misi sampai dengan pemberian sesuatu jauh hari sebelum pemilihan.
Di Jepara misalnya genderang perang dalam menggaet pemilih sudah di mulai setelah ada kejelasan bakal calon yang akan mengikuti ajang pilkada ini. Setidaknya sudah ada dua kandidat calon yang muncul dipermukaan. Subroto – Nur Yahman ( Sulaiman) yang kali awal pertama muncul dan terus disosialisasikan lewat berbagai media. Kandidat kedua adalah Marzuki – Andi yang baru diketahui khalayak baru saja.
Dua pasangan itulah yang nantinya di perkirakan akan bertarung dengan ketat dalam pemilihan Bupati dan wakil bupati Jepara 2017. Memang dulu ada beberapa kandidat pasangan yang akan maju juga . Namun karena terkendala administrasi dan persyaratan lain sampai saat ini mereka belum siap maju.
Dua pasangan kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Jepara tahun 2017 ini sudah diketahui sepak terjangnya dalam memimpin Jepara. Pasangan yang pertama Subroto – Nur Yahman , Subroto adalah petahan Wakil Bupati Jepara sedangkan Nur Yahman adalah mantan Calon Bupati periode yang lalu. Keduanya kini bersatu meski dulu adalah lawan dalam laga yang sama.
Sedangkan pasangan kedua adalah Marzuki – Andi , Marzuki adalah Petahana Bupati Jepara yang sudah diketahui rekam jejaknya dalam memimpin Jepara . Sedangkan Andi adalah Ketua DPRD kabupaten Jepara saat ini. Andi ikut dalam ajang pilbupdan wabup ini harus berpikir dua kali karena gagal akan kehilangan jabatan sebagai anggota dewan.
Dari Perhitungan kursi masih ada kesempatan munculnya satu pasangan calon lagi , namun dari komposisi partai pendukung kelihatannya hanya dua pasangan calon yang berpeluang besar untuk maju. Namun namanya politik hal itu masih bisa terjadi karena belum berakhir masa penutupan calon oleh KPU.
Andai hanya dua pasangan calon diatas pemilihan diperkirakan seru karena masing-masing bakal calon mengerahkan segala kemampuannya untuk memenangkan pemilihan. Selain itu kinerja KPU juga harus jeli dan teliti dalam menentukan keputusan. Masing-masing pasangan pasti akan melakukan segala cara untuk memenangkan pertarungan ini. (Muin)