Jepara – Desa Merdeka : ” Kasih ibu sepanjang jalan ” pepatah itulah yang dijalankan oleh Ibu Turiyah (50) warga desa Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara demi untuk membiayai kuliah anak-anaknya dia rela berkeliling desa untuk berjualan makanan.
Pagi hari ia ke pasar untuk membeli bahan baku makanan , siang hari ia mulai membuat berbagai makanan kecil seperti bakwan, pisang goreng, janganan , puli ,gethuk .Ada juga minuman seperti es cendhol, es teh , Es Sirup, Wedang jahe dll.
Sore hari selepas sholat Ashar iapun berangkat dari rumahnya untuk menjajakan makanan dari rumah ke rumah ke desa tetangga sejauh lebih dari 5 Km dari desanya. Dengan membawa keranjang dan tampah iapun berangkat dari rumah dengan naik angkudes , dan pulangnya sering naik ojek karena pulangnya sudah agak malam.
” Ya beginilah pak beratnya jadi orang tua , untuk membantu suami menyekolahkan anak –anak dan juga bayar kuliah saya setiap hari keliling jualan makanan . Mengandalkan penghasilan suami saja tidak cukup pak apalagi hasil pertanian tahun ini kurang baik ”, aku ibu Turiyah ketika menjajakan makanannya di desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak
Dengan berbekal keranjang yang penuh makanan ia susuri gang-gang sempit pedesaan sambil menawarkan makanan berbagai jenis . Harga yang ia tawarkan cukup merakyat semua serba Rp 500,- , baik gorengan atau makanan lainnya . Karena murah itulah maka banyak pelanggannya yang selalu menanti kedatangannya , sekali berhenti ia mendapatkan Rp 10.000,- – Rp 15.000 .
Setelah selesai melayani pelanggannya iapun berpindah ke gang lainnya yang juga menjadi tempat ampirannya disitu iapun berhenti sejenak untuk menanti pelanggannya membeli dagangannya .
Meskipun harus berpindah-pindah tempat namun karena terbiasa maka tiada berat ia rasakan apalagi jika dagangannya habis dalam hatinya bersyukur sekali ,berarti ia mendapat keuntungan yang lumayan.
” Ya namanya berdagang kadang habis juga kadang masih , namun kalau dihitung banyak habisnya ketimbang masihnya . Jika dagangan ada sisa ya di bawa pulang dan dimakan untuk keluarga ”, tambah ibu Turiyah yang juga pernah jualan di pasar.
Sementara itu Mbah H. Ahmad Muslikh salah satu pelanggan mengatakan , makanan yang dijajakan ibu Turiyah tergolong murah oleh karena itu jika datang iapun memborong berbagai makanan itu untuk cucunya.
Dengan uang Rp 5.000,- dia mengaku dapat memilih berbagai makanan dan juga minuman yang ditaruh dalam platik-plastik kecil . Apalagi jika uang pensiunannya keluar maka iapun mentraktir cucunya dengan membelikannnya berbagai makanan buatan ibu Turiyah .
” Kalau dia datang pasti anak-anak mengerubuti dagangannya , kalau sudah saya yang membayarnya ”, ujar Mbah H. Ahmad Muslikh yang pensiunan Kepala SD. (Muin)