Jepara – Saat ini jajanan atau makanan kecil bagi anak-anak cukup beragam , dari yang buatan pabrik , setengah pabrik sampai dengan hasil rekayasa sendiri oleh si penjual itu semua dilakukan agar mereka mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Inilah yang  dilakukan oleh Pak Edo (50) warga salah satu desa di kabupaten Brebes. Setiap harinya ider putu bumbung sebagai penyambung hidup bagi keluarganya. Dengan motor tua kesayangannya yang di pasang box dari kayu dan seng , dia tempatkan kompor gas , kaleng untuk merebus putu  dan juga tempat penyimpanan bahan baku tepung beras dan gula merah.

“ Ya saya jualan putu bumbung ini lebih kurang empat tahun  Mas . Saya berempat yang kesemuanya asli Brebes ngontrak rumah di desa Sowan Lor . Kalau bahan baku ini habis bisa bawa pulang uang Rp 275 ribu kotor , jika sepi ya Rp 200 ribu dapat ribu dapat , jika ramai bisa sampai Rp 50.000,- bersih “ ujar Pak Edo sambil membuat putu bumbung yang dipesan  anak-anak.

20151216_150108

Alat pembuat putu bumbung

Cara membuat putu bumbung sederhana sekali beras yang dihaluskan dicampur tepung sedikit dimasukkan dalam bumbung bambu dengan diameter 3 cm ,didalamnya diberi parutan gula merah. Bumbung yang berisi bahan putu tersebut selanjutnya dipanaskan diatas kaleng minyak yang diberi lubang sehingga mengeluarkan hawa panas.

Hawa panas dari lubang itulah yang kemudian memanaskan beras dan gula , sehingga putu dalam bumbung itu bisa matang . Selain mematangkan putu-putu dalam bumbung lubang kecil diatas kaleng yang didalamya air mendidih itu menimbulkan dengungan  suara mirip kumbang yang cukup kencang . Sehingga suara itu dapat terdengar jauh hingga puluhan meter , oleh karena suaranya yang cukup khas itulah membuat para pelanggannya keluar rumah jika mendengar suara itu.

Selain anak- anak banyak orang dewasa yang juga membeli makanan putu bumbung ini. Selain rasa dari beras yang khas juga gula aren yang manis menggoda. Satu potong putu bumbung ia jual Rp 500 , biasanya paling sedikit anak-anak membeli Rp 1.000,- dapat 2 potong. Sedangkan orang dewasa kalau beli paling sedikit Rp 5.000,- dapat sepuluh potong.

Meski saat ini musim penghujan namun setiap harinya bang edo tetap keluar dari rumah kontrakannya untuk ider putu mumbung. Justru musim penghujan dagangannya cukup laris. Apalagi jika hujan riwis-riwis banyak orang dewasa yang membeli putu bumbung ini. Dimakan dengan minum kopi dan teh putu bumbung sangat nikmat . (Muin)