• Berharap Bantuan Media Isolator Segera Turun

Jepara- Cuaca di pesisir Jepara yang mulai panas ini dimanfaatkan oleh petambak garam untuk menata lahannya. Areal pertambakan mulai dari desa Semat sampai Kedungmalang yang biasanya sepi kini mulai ramai dengan kedatangan petambak garam . Mereka berharap dengan mengawali menggarap lahan , panen garampun lebih awal dengan lainnya.

Tambak garam yang dulunya berair untuk memelihara ikan . Kini mulai dikeringkan dan dipanaskan untuk ditata menjadi meja kristalisasi garam. Pematang sebagai pembatas meja kristalisasi mulai ditata. Kincir-kincir air diservis kemudian dicoba untuk menaikkan air. Sebagian lagi ada yang memadatkan lahan dengan alat silinder.

“ Ya baru sebulanan  ini petambak mulai grengseng menggarap lahan garamnya. Ada yang memadatkan tanah , mengatur jalannya air  dan ada pula yang mencoba kincir air . Semua itu dilakukan agar dapat panen lebih awal dari yang lainnya “,“ tutur Mudakir  petambak garam asal desa Kedungmalang pada kabarseputarmuria (26/5).

 

20150527_154614 001_0003

Mudakir mengatakan , ia termasuk petambak yang terlambat menggarap lahannya . Ia baru mulai menggarap lahannya setelah benar-benar tidak ada hujan. Namun beberapa teman petambak ada yang memulainya lebih awal lagi meski cuaca masih hujan. Biasanya mereka adalah petambak yang tidak mempunyai pekerjaan sambilan lain . Dia yang mempunyai pekerjaan tetap sebagai Penjaga sebuah SD iapun menggarap lahan belakangan.

Lahan yang digarapnya sekarang adalah lahan sewa. Ia menyewa lahan garam seharga Rp 25 juta empat tahun. Tahun lalu ia telah menggarap lahan garam milik tetangganya itu. Namun hasil tahun kemarin kurang bagus karena beberapa lahan mengalami kebocoran sehingga hasil garam kurang maksimal. Tahun ini ia berharap ada peningkatan hasil setelah pembenahan lahan ia lakukan.

“ Selain cuaca yang mendukung , panen garam yang melimpah disebabkan lahan yang bagus tidak ada kebocoran. Jika penggarapan lahan asal-asalan hasil tidak maksimal. Namun setelah ada penggunaan media isolator petani agak tertolong terutama lahan yang mengalami kebocoran”, ujar Mudakir.

Mudakir berharap tahun ini bantuan pemerintah berupa media isolator segera turun . Dengan turunnya bantuan itu ia bisa segera memasang pada lahan garamnya . Dengan pemakaian media isolator ini garam yang dihasilkan kualitasnya lebih bagus. Dengan kualitas yang bagus harga garam juga lebih mahal dibandingkan dengan tanpa menggunakan media isolator.

 “ Untuk harganya terpaut Rp 10 ribu – Rp 15 ribu setiap kwintalnya. Inginnya sih semua meja kristalisasi dipasang media isolator agar hasil lebih maksimal namun karena modal yang besar ya nunggu bantuan turun “, kata Mudakir. (Muin)

Haji aman dan lancar bersama KBIH ” Al-Firdaus” Jepara Hubungi 085 290 375 959

TOKO BUKU DAN KITAB ONLINE

BUKU PRIMBON LENGKAP

TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP

ALAT TAMBAL BAN ELECTRIC

ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT

MENCUCI TANPA SABUN  SUPER HEMAT 

MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH